Seekor badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) berhasil ditemukan dalam lubang perangkap (pit trap) pada sabtu, 12 Maret 2016. Selama lima dekade terakhir , penemuan spesies ini adalah kali pertamnya Badak Sumatera dapat diamati secara langsung dari habitatnya di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Badak yang tertangkap diketahui berjenis kelamin betina dengan usia sekitar 4-5 tahun. Individu badak ini pernah teridentifikasi kamera jebak yang dipasang oleh Tim Survei Badak WWF Indonesia pada bulan Oktober 2015.
Sampai saat ini badak yang teridentifikasi melaui kamera jebak dan jejak tapak terdapat sekitar 15 individu Badak Sumatera di tiga kantong populasi di wilayah Kabupaten Kutai Barat. Menurut Drh. Dedi Candram dari Taman Nasional Way Kambas kondisi kesehatan badak yang ditemukan dinyatakan sudah mulai beradaptasi dan jerat tali nilon di kaki kiri belakang badak sudah berhasil dilepaskan seluruhnya.
Sejak Desember 2015, Tim Penyelamat Badak Sumatera di Kabupaten Kutai Barat yang dibentuk oleh Direktur Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, KLHK sedang bekerja dalam menyediakan rencana translokasi Badak di Kutai Barat.
"Kami mengapresiasi kerja Tim yang telah berhasil menangkap salh satu badak di Kabupaten Kutai Barat. Ini adalah langkah yang memberikan harapan dalam upaya kita menyelamatkan populasi badak Sumatera di Kalimantan dan lebih jauh lagi menunjukkan komitmen Indonesia dalam upaya konservasi Tumbuhandan Satwa Langka," ujar Siti Nurbay, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, dalam konferensi pers di Manggala Wanabakti.
Saat ini KLHK bersama mitra dalam tim penyelamatan Badak Sumatera di Kab. Kutai Barat sedang menyiapkan tempat yang akan dijadikan sebagai suaka Badak Sumatera di Kalimantan di dalam kawasan hutan lindung Kelian.