Media Korea Utara, Kamis (24/3/2016), melaporkan, negaranya berhasil menguji mesin berbahan bakar padat yang bisa meningkatkan kekuatan roket balistik.
Pengujian itu terjadi saat Korea Selatan meningkatkan militer guna menanggapi ‘provokasi sembrono’ Korut.
Klaim Pyongyang itu menunjukkan bahwa pihaknya terus mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) dengan cepat untuk menangkis sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Juga terjadi di tengah penilaian oleh pejabat Korsel, bahwa Korut bisa melakukan uji coba nuklir baru setiap saat.
Korut yang terisolasi oleh dunia telah meningkatkan retorika permusuhan dalam beberapa pekan terakhir.
Pyongyang selalu mengancam untuk melakukan serangan nuklir lebih awal (pre-emptive) terhadap Washington dan Seoul, dan juga membuat klaim pencapaian dalam teknologi senjata.
Harian Rodong Sinmun, media partai berkuasa di Korut, memuat foto pemimpin puda Kim Jong Un lokasi di mana mesin roket diletakkan secara horizontal di landasan yang dibiasi cahaya dari kobaran ledakan. Sebuah laporan dua halaman merinci pengujian struktur dan daya dorong mesin.
"Dia mencatat dengan senang hati bahwa pengujian berhasil membantu untuk meningkatkan kekuatan roket balistik yang mampu tanpa ampun menyerang pasukan musuh," kata kantor berita pemerintah, KCNA.
Pekan lalu Korut juga mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil melakukan uji coba simulasi rudal balistik untuk menerobos kembali ke atmosfer. Pyongyang juga berjanji untuk segera melakukan uji coba rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Rabu kemarin, Korut mengulangi lagi ancamannya untuk menyerang kantor Presiden Korsel. Juga dikatakan, sistem peluncu roket berkaliber besar sedang siaga untuk menyerang Blue House dan unit operasi khusus Pyongyang juga siap untuk mengambil tindakan.
Presiden Korsel Park Geun-hye memerintahkan peningkatan status siaga dan menyiagakan militer untuk "menanggapi secara aktif terhadao provokasi sembrono oleh Korut," menurut kantornya.