Menurut Anda, siapakah orang yang paling rentan terkena bahaya bullying? Remaja, anak-anak, atau orang dewasa? Menurut Anda, apakah masyarakat menengah ke bawah lebih rentan terkena bullying?
Jawabannya tidak. Sebab, semua orang ternyata rentan mengalami bullying atau penindasan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. (Baca pula : Orangtua Harus Pahami Tipe "Bully" yang Paling Berbahaya bagi Anak)
Psikolog Liza Marielly Djaprie yang ditemui dalam acara peluncuran kampanye Rayakan Namamu dari Coca Cola di kantor Ogilvy, Jakarta, Rabu (13/1/2016), mengatakan bahwa bully tidak terbatas.
Jadi, menurut Liza, semua lingkungan punya kemungkinan terhadap bullying. Liza berujar, yang seharusnya diperhatikan justru tingkat stres pada sebuah lingkungan dan toleransi di antara sesama pada lingkungan tersebut.
Golongan ekonomi atas bahkan tak menjamin bullying atau penindasan tak terjadi di lingkungannya.
Saat ini, kasus bullying yang paling sering mencuat adalah di kalangan para pelajar. Liza mengungkap bahwa tuntutan tinggi, kurang edukasi dan kecerdasan emosional, serta kurang waktu bermain menjadi faktor bagi pelajar rentan terhadap bullying.
Data terakhir dari UNICEF menunjukkan bahwa 50 persen pelajar melapor pernah mengalami bullying. (Baca juga : Bullying Menggandakan Risiko Depresi saat Tua)
Tak hanya berbahaya merusak kepercayaan diri serta membuat prestasi siswa menurun, bullying juga dapat mendorong tindakan nekat, seperti bunuh diri.