Tingkat Permukaan Air Meningkat Lebih Banyak dari Perkiraan

By , Senin, 28 Maret 2016 | 15:00 WIB

Penelitian terbaru kali ini sangat kurang memperhatikan dampak terburuk dari kenaikan pemukaan air laut akibat perubahan iklim dalam beberapa dekade yang akan datang, hal tersebut diperingatkan oleh sekelompok ilmuwan pada minggu ini.

Penemuan yang diterbitkan di dalam jurnal Atmospheric Chemistry and Physics, mengatakan bahwa upaya ambisiun untuk membendung emisi gas rumah kaca dan membatasi suhu pemanasan tersebut sebanyak 2 derajat celcius pada tahun 2100 kemungkinan tidak dapat mencukupi. Kelompok peneliti yang termasuk seirang ilmuwan iklim ternama dari Colombia University James Hansen, berpendapat bahwa akan adanya kenaikan permukaan laut sebanyak beberapa meter pada akhir abad ini dan berpotensi untuk menyebabkan superstorms dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan kenaikan pantai saja sudah cukup untuk menenggelamkan banyak kota-kota pesisir di dunia, menurut para peneliti.

baca juga: Greenland Meningkatkan Permukaan Air Laut di Bumi

Hansen , yang dikenal dalam menyuarakan peringatan dalam pemanasan global pada tahun 1980-an mengatakan dalam sebuah video termasuk laporan yang meragukan bahwa dunia sudah melalui 'point of no return' namun tetap mengatakan bahwa adanya sebuah kemungkinan positif yang dapat terjadi. "Kita sedang berada di dalam posisi yang berpotensi dapat melukai generasi penerus kita," kata Hansen. "Ini adalah sebuah cerita yang rumit, namun satu implikasi praktek yang penting."Penemuan yang sebelumnya diterbitkan di dalam bentuk konsep pada tahun lalu, berasal dari sebuah penelitian yang paling konsensus dalam pembahasan peningkatan permukaan air laut dengan sebuah fakta yang sudah dikatakan oleh Hansen serta rekannya sejak lama. Para peneliti sering mengatakan bahwa model iklim tidak menjelaskan mekanisme umpan balik yang dapat membuat korelasi antara kenaikan suhu dan tingkat kenaikan permukaan laut non linear. Perubahan sirkulasi air hangat dan dingin karena mencairnya es di Greenland dan Antartika dapat menyebabkan sebuah efek yang tidak terduga, menurut penelitan tersebut.

Sebuah badan internasional, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menerbitkan sebuah persetujuan ilmiah tentang pemanasan global yang digunakan oleh banyak pemuat kebijakan sudah mengatakan bahwa permukaan air laut telah meningkat beberapa milimeter setiap tahunnya sejak awal 1990-an. Hal tersebut juga diterbitkan di dalam sebuah jurnal PNAS telah mengatakan bahwa permukaan air laut akan anik sekitar0,75 m (2,5 kaki) dan 1,9 m (6,2 kaki) pada tahun 2100 akibat pemanasan yang meningkat.

Namun, para peneliti juga menunjukkan bahwa bahkan mereka yang kemungkinan lebih cenderung mengikuti perkiraan konservatif dari kenaikan permukaan laut harus memperhatikan sinyal-sinyal yang lebih luas untuk bertindak atas perubahan iklim.

baca juga : Sejumlah Wilayah Rendah di Asia Terancam Tenggelam