Saat ini, ada 4.186 orang yang menunggu untuk transplantasi jantung di AS, tetapi dengan kekurangan donor kemungkinan besar tidak semua pasien dapat bertahan hidup. Mengembangkan jantung transplantasi di laboratorium telah menjadi mimpi lama di komunitas medis. Sebuah studi dalam jurnal Circulation Research telah bergerak satu langkah lebih dekat dengan mimpi ini. Tim peneliti telah berhasil mengembangkan jantung manusia yang tetap berdetak di laboratorium menggunakan stem sel atau sel punca.
(Baca : September, Produk Sel Punca Pertama Indonesia Diuji pada Manusia)
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bagaimana printer 3D dapat memproduksi segmen jantung 3D menggunakan bahan biologis. Meskipun setiap sel jantung masih kosong, jika dibandingkan dengan yang sebenarnya. Struktur ini disediakan rerangka, agar jaringan jantung dapat tumbuh.
Saat ini, tim dari Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH) dan Harvard Medical School telah mengambil konsep reranggka dan dikombinasikan dengan sel induk untuk beberapa hasil yang benar-benar spektakuler.
Masalah utama dengan transplantasi jantung, selain kurangnya donor, adalah bahwa ada kemungkinan bahwa tubuh penerima akan menolak organ baru. Sistem kekebalan tubuh mereka akan sering mengenali jaringan asing sebagai ancaman, dimana justru akan diserang dan dihancurkannya. Satu-satunya cara untuk menghentikan hal ini adalah konsumsi obat-obat yang menekan sistem kekebalan tubuh, dan ini hanya berhasil dalam beberapa kasus.
Pada studi ini, 73 hati manusia dianggap tidak cocok untuk transplantasi yang secara hati-hati direndam dalam larutan deterjen untuk memisah mereka dari sel-sel yang akan memprovokasi respon merusak diri sendiri. Hingga akhirnya, yang tersisa hanyalah rerangka dari hati, lengkap dengan struktur dan pembuluh yang rumit, menyediakan landasan baru untuk sel-sel jantung baru yang akan tumbuh.
(Baca pula : 6 Cangkok Organ yang Sukses Dilakukan Pertama Kali di Tahun 2015)
Mereka kemudian diinduksi untuk menjadi dua jenis sel jantung, yang mudah tumbuh dan berkembang pada rerangka saat dimandikan dalam larutan nutrisi. Setelah dua minggu, jaringan sel tumbuh hampir seperti jantung dewasa, tetapi dengan struktur yang rumit. Tim peniliti memberi sel kejutan listrik, dan kemudian jantung benar-benar mulai berdetak.