4 Makanan yang Bisa Jadi Buruk dan Sebaliknya, Baik untuk Anda Konsumsi

By , Selasa, 5 April 2016 | 09:00 WIB

Pedoman dan rekomendasi gizi akan terus berubah mengikuti hasil penelitian baru. Ini membuat sulit menentukan makanan mana yang sehat dan mana yang tidak. Bebera contohnya adalah jenis makanan di bawah ini. Dahulu jenis makanan di bawah pernah masuk dalam siklus gizi yang jahat, tetapi sekarang, berdasarkan beberapa penelitian terbaru, tampaknya baik-baik saja untuk dikonsumsi kembali.

Telur

Beberapa waktu yang lalu, telur dianggap buruk bagi jantung. Sebuah telur besar mengandung sebesar 185 mg kolesterol. Kolesterol diyakini berkontribusi terhadap kadar kolesterol darah tinggi. Tetapi, selama 20 tahun terakhir, ahli nutrisi yang melakukan penelitian telah menemukan (berulang kali) jika mengonsumsi kolesterol dalam batasan normal, maka hanya memiliki sedikit pengaruh pada kadar kolesterol darah seseorang.

Ahli gizi sekarang mengoreksi bahwa telur dan bebera makanan lain yang mengandung kolesterol (seperti hati ayam dan kerang) dihapuskan sebagai nutrisi yang mesti jadi perhatian dalam pedoman diet. Telur merupakan sumber protein yang sangat baik, lemak sehat, dan beberapa vitamin dan mineral.

Kentang

Kentang adalah salah satu dari beberapa sayuran yang dianggap tidak sehat. Hal ini disebabkan indeks glikemik yang tinggi, mereka cenderung disamakan dengan makanan yang terbuat dari karbohidrat olahan seperti makanan yang harus dihindari. Namun kentang merupakan sumber gizi yang kaya karbohidrat, vitamin C, beberapa vitamin B dan mineral.

Produk olahan dari susu

Produk olahan dari susu ini termasuk susu diantaranya susu, mentega, yogurt dan keju pernah dianggap sebagai hal pokok yang harus dihindari pada diet banyak orang, namun pola konsumsi telah berubah, sebagian karena pesan-pesan kesehatan yang sulit untuk ditafsirkan.

Aspek positif dari susu meliputi protein tinggi dan kandungan kalsium. Kandungan dan jenis lemak sangat penting diperhatikan ketika memilih produk olahan susu dengan kecenderungan kadar lemak lemak jenuh per porsi yang tinggi.

Kacang-kacangan dan selai kacang mentah

Kacang juga mendapatkan reputasi buruk karena tingginya lemak dan kalori, sehingga beberapa ahli nutrisi menyarankan mereka harus dihindari oleh siapapun yang ingin menurunkan berat badan. Namun, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa kacang mentah merupakan kunci untuk diet sehat dan menjaga berat badan yang sehat.

Sebuah studi terbaru, yang dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition, menunjukkan bahwa makan kacang-kacangan mentah mengurangi penyebab kematian dari penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner dan kematian serangan jantung mendadak.