Apakah Matahari Kita "Mencuri" Planet dari Bintang Lain?

By , Jumat, 8 April 2016 | 08:00 WIB

Desas-desus keberadaan Planet Sembilan atau disebut juga Planet X belakangan ini kian menghangat. Bukti kuat keberadaan Planet X muncul setelah pemodelan matematika dan simulasi komputer yang dilakukan Konstantin Batygin dan Mike Brown memberi indikasi kehadiran planet masif di Sabuk Kuiper di tepi tata surya kita. Tapi bagaimana jika sesungguhnya Planet Sembilan awalnya bukan merupakan bagian dari tata surya kita?

Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh Alexander Mustill dari Lund Observatory di Swedia berteori bahwa Planet Sembilan mungkin merupakan planet ekstrasurya (dunia di luar tata surya kita) yang “dicuri” oleh Matahari kita ketika lewat dekat bintang lain. Dalam studi mereka yang diterbitkan di jurnal arXiv, mereka mengakui bahwa kemungkinan ini memang kecil, hanya 0,1 hingga 2 persen, tetapi bagaimanapun, setiap kemungkinan tetap perlu diperhatikan dan ditelusuri lebih lanjut.

"Meskipun probabilitas ini tampaknya rendah, kita harus membandingkannya dengan kemungkinan-kemungkinan lain," kata Mustill kepada New Scientist.

(Baca juga: Planet Sembilan yang Mengintip Dari Tepi Tata Surya)

Bukti untuk teori ini berasal dari simulasi yang dijalankan oleh Mustill dan rekan-rekannya tentang proses interaksi Matahari dengan bintang lainnya. Matahari kita dianggap lahir di kluster bintang yang berisi ribuan bintang lain, sehingga sangat mungkin di awal kehidupannya, Matahari mengalami berbagai pertemuan jarak dekat dengan bintang lain.

Penelitian itu mencatat, agar dapat berhasil “mencuri” planet, Matahari harus melewati bintang pada jarak lebih dari 150 AU atau unit astronomi (1 AU adalah jarak Bumi-Matahari) untuk menghindari secara signifikan gangguan wilayah komet di tepi tata surya yang dikenal sebagai Sabuk Kuiper. Planet milik bintang yang akan dilewati juga harus berada di orbit yang lebih dari 100 AU.

Jika dua syarat ini terpenuhi, maka peluang kejadian penangkapan planet ekstrasurya oleh Matahari diperkirakan mencapai  50 persen.

(Baca juga: Planet X Diduga Kuat Memicu Kepunahan Massal di Bumi)

Tentu saja saat ini masih banyak teori dan spekulasi terkait Planet Sembilan. Teori yang dikemukakan oleh Batygin dan Brown menyatakan bahwa Planet Sembilan dikategorikan sebagai planet Bumi-super yang massanya sekitar 10 kali massa Bumi. Planet ini diprediksi memiliki orbit yang lonjong dan posisi terdekatnya dari Matahari pun sekitar 200 AU atau hampir 20 kali jarak Neptunus – Matahari! Batygin dan Brown juga memperkirakan planet ini butuh waktu 10.000 – 20.000 tahun untuk bisa mengelilingi Matahari.

Sementara itu, profesor di Universitas Arkansas, Daniel P. Whitmire dan rekannya, John Matese meyakini bahwa planet tersebut memiliki massa sekitar 1-5 kali massa Bumi, dan jaraknya sekitar 100 kali lebih jauh dari jarak Bumi ke Matahari. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dari perkiraan Batygin dan Brown.

(Baca juga: Astronom Memetakan Eksoplanet Bermuka Dua)

Hingga kini, keberadaan Planet Sembilan belum berhasil dikonfirmasi melalui pengamatan langsung, dan teori terbaru ini akan menambah misteri yang berkembang tentang Planet Sembilan.