Duo ilmuwan dari University of Bern, yakni Prof. Christoph Mordasini dan Esther Linder (seorang mahasiswa PhD) ,memperkirakan jika Planet Sembilan adalah versi lebih kecil dari Uranus dan Neptunus dengan suhu permukaan minus 375 derajat Fahrenheit (minus 226 derajat Celsius) dan radius sekitar 3,66 kali dari Bumi.
(Baca : Planet X Diduga Kuat Memicu Kepunahan Massal di Bumi)
Seberapa besar dan terang jika Planet Sembilan itu benar-benar ada? Pada suhu berapa ? dan teleskop jenis apa yang bisa menemukannya? merupakan pertanyaan-pertanyaan yang dicari jawabannya, ketika keduanya mendengar tentang Planet Sembilan.
"Bagi saya calon Planet Sembilan adalah objek terdekat, meskipun jaraknya sekitar 700 kali lebih jauh antara Bumi dan Matahari," kata Linder.
Para ilmuwan berasumsi bahwa planet tersebut adalah raksasa es kecil dengan permukaan yang dititupi hidrogen dan helium. Mereka menghitung berapa parameter seperti jari-jari planet atau kecerahan dari waktu ke waktu sejak tata surya terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu dengan model evolusi.
Mereka menyimpulkan bahwa planet dengan 10 massa Bumi diproyeksikan memiliki radius 3,66 jari-jari Bumi dan suhu minus 375 derajat Fahrenheit.
"Ini berarti bahwa emisi planet didominasi oleh pendinginan inti, jika suhu hanya akan 10 Kelvin," kata Linder.
Kekuatan intrinsiknya sekitar 1.000 kali lebih besar dari kekuatan yang diserap. Oleh karena itu, sinar matahari yang dipantulkan hanya berkontribusi sebagian kecil dari total radiasi yang dapat dideteksi. Ini juga berarti bahwa Planet Sembilan lebih terang di inframerah daripada di visual.
"Melalui studi kami, calon Planet ke Sembilan sekarang memiliki lebih dari massa titik sederhana, ia berbentuk dan memiliki sifat fisik," kata Prof. Mordasini.
Para ilmuwan juga memeriksa alasan mengapa planet ini belum terdeteksi oleh teleskop sejauh ini. Mereka menghitung kecerahan planet yang lebih kecil dan lebih besar pada berbagai orbit.
Mereka menyimpulkan bahwa survei langit yang dilakukan di masa lalu hanya memiliki kesempatan kecil untuk mendeteksi obyek dengan massa 20 kali massa Bumi atau kurang. Terutama, jika itu berada dekat di titik terjauh dari orbitnya di sekitar Matahari. Namun, teleskop NASA WISE (Wide-field Infrared Survey Explorer) mungkin telah melihat sebuah planet dengan massa sama dengan 50 massa Bumi atau lebih.
Menurut para ilmuwan, teleskop masa depan seperti Large Synoptic Survey Telescope di dekat Cerro Tololo, Chili atau harus dapat menemukan atau mengesampingkan calon Planet Sembilan.
"Itu adalah perspektif menarik," kata Prof. Mordasini. (Baca pula : Planet Sembilan yang Mengintip Dari Tepi Tata Surya)
Hasilnya dipublikasikan secara online April 6, 2016 di jurnal Astronomy & Astrophysics.