Roket SpaceX Mendarat Spektakuler di Kapal Drone

By , Rabu, 13 April 2016 | 11:00 WIB

Jika minggu lalu Blue Origin, perusahaan milik Jeff Bezos, yang bekerja pada sistem roket re-use, telah berhasil mendaratkan roket New Shepard di tanah. SpaceX tak mau kalah, berhasil mendaratkan roketnya, Falcon 9 di atas kapal drone di tengah laut.

SpaceX meluncurkan roket ke Stasiun Antariksa Internasional pada Jumat (8/4) dan tahap pertama dari roket Falcon 9 berhasil terbang kembali ke Bumi, dan parkir di sebuah kapal drone mengambang 185 mil (300 kilometer) dari US East Coast. Ini pertama kalinya,  hal tersebut berhasil dilakukan, dan itu langkah maju dalam membuat penerbangan ruang angkasa lebih murah.

"Roket mendarat dengan menempatkan lubang di atas drone kapal, tidak terbalik, jadi kami benar-benar gembira tentang itu," kata pendiri SpaceX, Elon Musk pada konferensi pers setelah pendaratan.

Setelah meluncur dari Cape Canaveral, Florida, roket SpaceX mendorong muatan kapsul Naga ke arah orbit terendah Bumi, lalu berbalik dan kembali sekitar 4,5 menit setelah peluncuran. Saat mendekati kapal drone, bernama "Of Course I Still Love You," Falcon 9 mengoreksi diri sendiri, melambat, dan mendarat dengan sempurna.

"Tahap 1 dari Falcon 9 berhasil mendarat di kapal drone. Kapsul Naga juga berada di orbit yang baik,” bunyi tweet dari Space X. Mereka mengumumkan dengan bahagia kesuksesan kali ini.

Menuju ruang angkasa dan kembali dalam waktu kurang dari sembilan menit? Halo, masa depan ! (Baca pula : Wisata ke Ruang Angkasa Segera Dilakukan Tahun 2018)

Ini adalah kelima kalinya SpaceX telah mencoba untuk memarkir roket di sebuah kapal drone. Pada tahun 2015, perusahaan berhasil menempatkann roket kembali ke tanah, namun mendarat di laut jauh lebih sulit daripada mendarat di tanah, karena laut selalu bergerak. Upaya sebelumnya gagal, ketika roket sebelumnya terguling dan mengalami ledakan.

Musk mengatakan bahwa sebelum peluncuran hari ini, anggota perusahaan menempatkan peluang sukses pada 2: 1. "Kami pikir, bukan pada misi ini kamii akan berhasil, karena masih mungkin memiliki 1/3 kemungkinan kegagalan," kata Musk. "Roket masih cukup sulit untuk mendarat di kapal, karena itu target yang cukup kecil."