Waspada Satwa Liar, Bukan Hanya untuk King Cobra

By , Jumat, 22 April 2016 | 08:00 WIB

Ular jenis itu tersebar mulai dari India hingga Asia Tenggara. Di Indonesia, persebaran terentang dari Sumatera hingga sekitar Sulawesi. Habitatnya rata-rata di hutan primer, terutama di sekitar rumpun bambu. Belum ada data jumlah di alam, tetapi king kobra diperdagangkan terbatas. Untuk ekspor, kuotanya 100 ekor per tahun di Indonesia.

Jika jenis ular kobra biasa fokus mewaspadai kondisi yang ada di depannya, jenis king kobra sensitif pada segala arah. Itulah yang membuat seseorang sangat sulit memegang king kobra.Mendekati dari arah belakangnya pun susah karena king kobra akan segera berbalik dan siap mematuk. King kobra merupakan ular berbisa terpanjang. Panjangnya bisa mencapai 6 meter. Ular itu juga dapat menegakkan dua pertiga panjang tubuhnya, menyisakan sepertiganya yang tetap menapak di tanah.

Apa yang dialami Irma Bule adalah satu dari sekian banyak kasus patukan ular di Indonesia. Tri memperkirakan, 3-5 kasus patukan ular terjadi per minggu di setiap daerah. Selama tahun 2015, ada 5-7 kasus per minggu di Yogyakarta, 3-5 kasus per minggu di Blitar (Jawa Timur), 10-15 kasus per minggu di Serang (Banten), 3-5 kasus per minggu di Banda Aceh (Aceh), dan tidak ketinggalan di Jakarta ada 5-10 kasus per minggu. Jumlah yang termasuk tidak sedikit.

(Baca pula : Penemuan Ular Langka di Ekuador)

Kasus patukan ular dalam dunia hiburan seharusnya bisa diantisipasi apabila para pihak mengenali dan mengetahui risikonya. Antisipasi berlaku pada berbagai interaksi dengan segala jenis satwa liar. (JOG)