Ketahui Risiko Penyakit dari Golongan Darah

By , Senin, 18 April 2016 | 17:00 WIB

Ada banyak yang dapat diungkapkan dari golongan darah Anda. Carilah di internet dan Anda akan temukan banyak artikel yang menghubungkan golongan darah dengan segala macam, seperti diet dan kecocokan dengan pasangan. Tapi, mungkin tidak banyak penelitian yang mendukung klaim artikel-artikel tersebut.

Di sisi lain, ada juga beberapa penelitian ilmiah yang solid telah menemukan keterkaitan antara golongan darah dengan hal-hal di bawah ini. (Baca : Mengapa Golongan Darah AB Sangat Jarang?)

1. Daya tarik Anda terhadap nyamukOrang dengan golongan darah O berisiko sampai dua kali lipat menarik spesies nyamuk tertentu dibandingkan orang dengan golongan darah lainnya, menurut sebuah studi dari Jepang Institute of Pest Control Technology.

Tapi, ada juga kabar baik bagi Anda: Penelitian menunjukkan, Anda cenderung kurang berisiko menderita penyakit malaria-mungkin karena protein malaria yang mematikan sulit melekat pada sel darah O.

2. Bakteri di usus AndaOrang tidak bisa berhenti berbicara tentang probiotik, mikroba usus, dan pengaruh bakteri yang hidup dalam sistem pencernaan terhadap kesehatan. Beberapa tahun yang lalu, para peneliti di Eropa menemukan spesies bakteri di usus terdiri dari tiga kategori yang berbeda.

Para peneliti berhipotesis-tapi tidak membuktikan-bahwa perbedaan ini mungkin berdasarkan pada golongan darah seseorang. Sejak itu, tim terpisah dari Finlandia menemukan korelasi antara golongan darah dan jenis tertentu bakteri usus.

Implikasi dari hal ini cukup besar; jika dokter bisa memprediksi strain bakteri apa yang menghuni usus berdasarkan golongan darah Anda, dokter dapat merencanakan pola makan dan pengobatan yang lebih akurat.

(Baca juga : Apa Kata Golongan Darah Tentang Anda?)

3. Risiko alkoholismeBeberapa studi menemukan hubungan antara golongan darah A dengan tingkat risiko alkoholisme. Akhir -akhir ini, juga ada banyak penelitian yang menemukan hubungan antara komponen darah tertentu yang disebut antigen terhadap risiko kecanduan alkohol.

Studi ini menunjukkan, antigen tipe A dapat mengubah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap alkohol dengan cara yang memengaruhi intoksikasi.

Faktor genetik juga memengaruhi sekitar 50% risiko alkoholisme, menurut National Institutes of Health.

4. Daya tahan terhadap stresSudah banyak studi yang menghubungkan antara peningkatan kadar hormon stres kortisol dengan banyak hal seperti junk food dan penuaan dini.

Sebuah studi dari U.S. Department of Veterans Affairs menunjukkan, bahwa tingkat kortisol golongan darah O lebih tinggi dari golongan darah lainnya, sehingga lebih rentan terhadap stres.

5. Risiko menjadi obsesifOrang dengan golongan darah A mungkin lebih cenderung memiliki gangguan dan perilaku obsesif-kompulsif atau OCD, menurut sebuah studi dalam jurnal Neuropsychobiology. (Baca pula : Google Patenkan Metode Ambil Darah Tanpa Jarum)

Sebuah studi baru dari para peneliti Jepang menemukan korelasi antara golongan darah A dengan sifat persisten, yang didefinisikan oleh penulis sebagai rajin dan tekun walau sudah di ambang atau masuk fase frustrasi dan kelelahan.