5 Hal Yang Harus Dilakukan Untuk Jadi Konsumen Sadar Lingkungan

By , Senin, 25 April 2016 | 21:00 WIB

Sebagai konsumen yang baik, kita nggak sepatutnya mengabaikan faktor-faktor yang berkaitan dengan lingkungan saat mengonsumsi sesuatu. PT Unilever Indonesia bersama WWF dan Hypermart menggelar sebuah program bertajuk #beliyangbaik untuk mengajak masyarakat menjadi konsumen cerdas yang sadar lingkungan.

 

Pada peluncuran program #beliyangbaik (21/4), pihak Unilever, WWF, Hypermart mengajak masyarakat untuk melakukan 5 hal mudah berikut untuk menjaga kelestarian Bumi.

1. Buat List Belanja

 

Tulis dan urutkan daftar belanjaan sesuai kategori dan sesuai prioritas kebutuhan. Daftar belanjaan membantu mengontrol jumlah barang yang diperlukan dan menghindari membeli barang yang nggak diperlukan secara impulsif. Gunakan dengan bijak barang-barang yang telah dibeli supaya tidak menumpuk dan menambah sampah.

 “Apakah fungsi produk yang kita beli itu sesuai dengan yang kita perlukan? Jangan sampai kita membeli produk yang akhirnya kita tidak pakai. Produk itu busuk, kadaluarsa yang kemudian kita buang dan akhirnya mencemari lingkungan dan itu juga tidak baik untuk kantong kita,” ungkap Head of Corporate Communication PT Unilever Indonesia, Maria Dewantini Dwianto.

 

2. Pilih Produk Ramah Lingkungan

 

Makin banyak pabrikan yang menyebutkan produk mereka ramah lingkungan. Konsumen sebagai pemegang keputusan harus juga mempertimbangkan efisiensi penggunaan produk disamping harga yang selalu jadi pertimbangan utama. Penggunaan produk sesuai aturan bisa membantu menghemat penggunaan sumber daya dan memperkecil dampak buruk bagi lingkungan.

“Semakin kesini kami memikirkan bagaimana produk itu bisa dibuat sedemikian rupa supaya bisa digunakan oleh konsumen dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Misalnya dalam produk Molto, alih-alih menggunakan 3 ember air kini bisa menggunakan hanya 1 ember saja,” tambah Maria Dewantini Dwianto memberikan contoh.

 

3.       Beli dalam Kemasan Besar

 

Membeli dalam kemasan besar berarti mengurangi sampah kemasan. Sering kali karena alasan perbandingan harga banyak konsumen yang lebih memilih kemasan kecil padahal jika ditelusuri produk tersebut digunakan secara bersama maupun berkelanjutan. Memilih produk dalam kemasan besar tak hanya mengurangi jumlah sampah kemasan tetapi biasanya justru murah jika dibandingkan dengan membeli produk dengan ukuran yang lebih kecil dalam jumlah banyak.

4. Telusuri sumber material produk

 

Mungkin belum banyak dari masyarakat yang mempertanyakan dan menelusuri sumber mentah dari produk yang dipakai padahal penggunaan sumbber mentah yang bertanggung jawab juga akan mempengaruhi ekosistem alam. Beberapa produk telah menggunakan logo-logo ramah lingkungan yang diakui secara internasional. Luangkan sedikit waktu untuk menelusuri sumber-sumber material dari produk yang dipakai.

“Tanggung jawab pertama kita sebagai seorang konsumen adalah mau mempertanyakan bagaimana produk itu di produksi. Ingat kalau kita nggak suka dan kita nggak mau pakai produk itu karena tidak ramah lingkungan maka kita punya pilihan yang lebih baik lagi,” ingat Nyoman Iswarayoga, Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia.

 

5. Ketahui kemana sisa produk kita berakhir

 

Sisa bahan pakai yang terbuang serta sisa kemasan adalah produk akhir dari barang yang manusia konsumsi. Sebagai konsumen yang baik, kita harus tau kemana sampah yang dihasilkan akan berakhir. Mengolah sampah basah, memilah sampah kering merupakan tanggung jawab individu yang menghasilkan sampah. Unilever telah mendirikan lebih dari 1272 bank sampah yang tersebar diseluruh Indonesia serta merangkul masyarakat untuk mengolah sampah kemasan menjadi berbagai produk yang menarik.

 “Pernah nggak sih mebayangkan kemasan itu berujung dimana? Betul nggak berujung di TPA seperti yang kita lihat dimana-mana padahal banyak juga kemudian sampah plastik yang ditemukan disistem pencernaan satwa-satwa laut,” ungkap Nyoman menambahkan.

 

Masih banyak yang bisa dilakukan untuk menjadi konsumen yang sadar lingkungan. Pada periode 21 April – 17 Mei 2016, denga berbelanja berbagai produk Unilever di Hypermart akan otomatis melakukan donasi sebesar Rp. 1000  dan mendukung program NewTrees yang digagas oleh WWF. Rencananya akan ada 10 ribu batang pohon yang ditanam di Cisarua (Jawa Barat), pesisir selatan Yogyakarta serta Tulungagung (Jawa Timur) sebagai bentuk kepedulian produsen dan konsumen dalam program ini.

5 Hal Yang Harus Dilakukan Untuk Jadi Konsumen Sadar Lingkungan

Cek 5 hal berikut supaya kita nggak ikut-ikutan jadi konsumen yang merusak  alam.

Sebagai konsumen yang baik, kita nggak sepatutnya mengabaikan faktor-faktor yang berkaitan dengan lingkungan saat mengonsumsi sesuatu. PT Unilever Indonesia bersama WWF dan Hypermart menggelar sebuah program bertajuk #beliyangbaik untuk mengajak masyarakat menjadi konsumen cerdas yang sadar lingkungan.

Pada peluncuran program #beliyangbaik (21/4), pihak Unilever, WWF, Hypermart mengajak masyarakat untuk melakukan 5 hal mudah berikut untuk menjaga kelestarian bumi.

1.       Buat List Belanja

Tulis dan urutkan daftar belanjaan sesuai kategori dan sesuai prioritas kebutuhan. Daftar belanjaan membantu mengontrol jumlah barang yang diperlukan dan menghindari membeli barang yang nggak diperlukan secara impulsif. Gunakan dengan bijak barang-barang yang telah dibeli supaya tidak menumpuk dan menambah sampah.

 

“Apakah fungsi produk yang kita beli itu sesuai dengan yang kita perlukan? Jangan sampai kita membeli produk yang akhirnya kita tidak pakai. Produk itu busuk, kadaluarsa yang kemudian kita buang dan akhirnya mencemari lingkungan dan itu juga tidak baik untuk kantong kita,” ungkap Head of Corporate Communication PT Unilever Indonesia, Maria Dewantini Dwianto.

 

2.       Pilih Produk Ramah Lingkungan

Makin banyak pabrikan yang menyebutkan produk mereka ramah lingkungan. Konsumen sebagai pemegang keputusan harus juga mempertimbangkan efisiensi penggunaan produk disamping harga yang selalu jadi pertimbangan utama. Penggunaan produk sesuai aturan bisa membantu menghemat penggunaan sumber daya dan memperkecil dampak buruk bagi lingkungan.

 

“Semakin kesini kami memikirkan bagaimana produk itu bisa dibuat sedemikian rupa supaya bisa digunakan oleh konsumen dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Misalnya dalam produk Molto, alih-alih menggunakan 3 ember air kini bisa menggunakan hanya 1 ember saja,” tambah Maria Dewantini Dwianto memberikan contoh.

 

3.       Beli dalam Kemasan Besar

Membeli dalam kemasan besar berarti mengurangi sampah kemasan. Sering kali karena alasan perbandingan harga banyak konsumen yang lebih memilih kemasan kecil padahal jika ditelusuri produk tersebut digunakan secara bersama maupun berkelanjutan. Memilih produk dalam kemasan besar tak hanya mengurangi jumlah sampah kemasan tetapi biasanya justru murah jika dibandingkan dengan membeli produk dengan ukuran yang lebih kecil dalam jumlah banyak.

 

4.       Telusuri sumber material produk

Mungkin belum banyak dari masyarakat yang mempertanyakan dan menelusuri sumber mentah dari produk yang dipakai padahal penggunaan sumbber mentah yang bertanggung jawab juga akan mempengaruhi ekosistem alam. Beberapa produk telah menggunakan logo-logo ramah lingkungan yang diakui secara internasional. Luangkan sedikit waktu untuk menelusuri sumber-sumber material dari produk yang dipakai.

 

“Tanggung jawab pertama kita sebagai seorang konsumen adalah mau mempertanyakan bagaimana produk itu di produksi. Ingat kalau kita nggak suka dan kita nggak mau pakai produk itu karena tidak ramah lingkungan maka kita punya pilihan yang lebih baik lagi,” ingat Nyoman Iswarayoga, Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia.

 

5.       Ketahui kemana sisa produk kita berakhir

Sisa bahan pakai yang terbuang serta sisa kemasan adalah produk akhir dari barang yang manusia konsumsi. Sebagai konsumen yang baik, kita harus tau kemana sampah yang dihasilkan akan berakhir. Mengolah sampah basah, memilah sampah kering merupakan tanggung jawab individu yang menghasilkan sampah. Unilever telah mendirikan lebih dari 1272 bank sampah yang tersebar diseluruh Indonesia serta merangkul masyarakat untuk mengolah sampah kemasan menjadi berbagai produk yang menarik.

 

“Pernah nggak sih mebayangkan kemasan itu berujung dimana? Betul nggak berujung di TPA seperti yang kita lihat dimana-mana padahal banyak juga kemudian sampah plastik yang ditemukan disistem pencernaan satwa-satwa laut,” ungkap Nyoman menambahkan.

Masih banyak yang bisa dilakukan untuk menjadi konsumen yang sadar lingkungan. Pada periode 21 April – 17 Mei 2016, denga berbelanja berbagai produk Unilever di Hypermart akan otomatis melakukan donasi sebesar Rp. 1000  dan mendukung program NewTrees yang digagas oleh WWF. Rencananya akan ada 10 ribu batang pohon yang ditanam di Cisarua (Jawa Barat), pesisir selatan Yogyakarta serta Tulungagung (Jawa Timur) sebagai bentuk kepedulian produsen dan konsumen dalam program ini.