Singapura Segera Miliki Transportasi Umum Tanpa Pengemudi

By , Senin, 25 April 2016 | 10:00 WIB

Masa depan akan datang lebih cepat dari yang kita pikirkan. Salah satu produknya adalah transportasi umum tanpa pengemudi! Bahkan diperkirakan akan tiba di Asia pada akhir tahun ini. (Baca : Sky Tran, Taksi Layang Israel)

Bahkan perusahaan transportasi SMRT dan perusahaan angkutan otomatis “2getthere” asal Belanda  telah bermitra untuk menciptakan "Grup Rapid Transit" (GRT) yang sudah mulai beroperasi di Singapura dan kawasan Asia-Pasifik pada 2016.

GRT memiliki kapasitas 24 penumpang pada satu waktu dan beroperasi tergantung pada kondisi cuaca dan menggunakan navigasi.

GRT ideal untuk transportasi di pusat kota, lingkungan perumahan, taman hiburan dan bandara. Sebuah proyek GRT sudah dipasang di Amsterdam Airport Schiphol dan taman bisnis Rivium di Belanda. Kendaraan serupa yang dikenal sebagai Personal Rapid Transit (PRT) sudah beroperasi di Masdar City, sebuah proyek di Abu Dhabi. 

Tahap 1A sistem PRT Masdar City akan melihat jaringan mobil tanpa pengemudi dan memiliki rute sepanjang  kurang lebih  1,4 kilometer, yang mampu mengangkut orang-orang dan barang ke lima stasiun. Untuk masalah bahan bakar, GRT didorong oleh baterai Lithium-fosfat  yang mampu menempuh jarak sejauh 60 kilometer setelah pengisian selama 1,5 jam.

(Baca pula : Jepang Rancang Kereta Tak Terlihat yang Menyatu dengan Alam)

Awal tahun ini, General Motors mengumumkan akan berinvestasi sebesar AS$500 untuk mengembangkan transportasi tanpa pengemudi yang dapat dihubungi melalui sebuah aplikasi. Sementara itu, Ford juga sedang  mengembangkan armadanya yang bisa dijalankan tanpa pengemudi.