Pencarian planet-planet mirip bumi yang layak untuk dihuni manusia memang belum berhasil, namun para peneliti di China sudah menyiapkan diri untuk kolonisasi manusia di planet baru dengan mencoba menumbuhkan embrio tikus di luar angkasa.
(Baca : Jamur dapat Selamatkan Astronot di Mars)
Hasilnya? Mereka berhasil menumbuhkan embrio tikus di luar angkasa sekaligus mencatat sejarah sebagai kelompok pertama yang berhasil melakukan reproduksi organisme di orbit.
SJ-10 adalah pesawat peneliti yang diluncurkan pada 6 April dengan membawa 6,000 embrio tikus. Duan Enkui sebagai peneliti dari Chinese Academy of Science menjelaskan perkembangan dan detail tersebut kepada cctv-america.com.
Melalui tempat penampungan sebesar microwave, 600 embrio diberikan pengawasan melalui kamera resolusi tinggi. Kamera tersebut mengambil foto tiap empat jam selama empat hari yang dikirimkannya ke bumi. Setelah SJ-10 kembali, para ilmuwan akan membandingkan embrio tersebut dengan sampel di bumi dan melakukan analisa lebih lanjut.
Seperti yang dilansir oleh dailymail.com, mengembangkan embrio tikus melalui gravitasi mikro adalah kunci dari jalan panjang menuju kolonisasi planet. Apabila penemuan kelompok ilmuwan tersebut telah terkonfirmasi, mereka telah memberikan kesempatan kepada kita untuk mengembangkan mamalia di tempat mikro gravitasi melalui lingkungan luar angkasa yang dianggap sulit untuk melakukan reproduksi.
Dengan keberhasilan yang telah dilakukan ilmuwan Cina. kesempatan untuk manusia melakukan reproduksi dan membuat koloni di dunia lain dapat terjadi. (Baca pula : Misi ExoMars Diluncurkan untuk Cari Petunjuk Kehidupan di Mars)
Dalam chinadaily.com, Duan Enkui mengatakan bahwa umat manusia masih memiliki langkah yang panjang untuk dapat mengkolonisasi luar angkasa. Sebelumnya kita harus mencari tahu apakah kita bisa melakukan reproduksi di luar angkasa. Jadi pada dasarnya eksperimen tikus tersebut dapat membuka jalan untuk kolonisasi planet yang akan manusia lakukan di masa depan.