Orang Asing Anggap Wastra Nusantara sebagai Mahakarya

By , Sabtu, 7 Mei 2016 | 19:00 WIB

Keindahan wastra nusantara peninggalan nenek moyang dengan filosofi mendalam memang memiliki daya tarik tersendiri, tak hanya bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga warga asing.

Kegemaran pecinta mode mancanegara terhadap pesona wastra nusantara, seperti batik dan tenun, yang kaya warna dan tekstur. (Baca : Yuk, Belanja Kerajinan khas Baduy di Bentara Budaya Jakarta)

“Untuk orang asing, batik dan tenun bukan hanya sebatas produk fashion tetapi mahakarya dan barang seni dengan nilai yang kuat,” ujar Ella V. Brizadly, Founder dan Owner, PribuMI, label tas dan sepatu kombinasi wastra klasik dan kulit premium.

Beberapa pelanggan PribuMI, kata Ella, sering memborong koleksinya untuk dijadikan cinderamata. (Baca juga : Sentra Kerajinan Wayang Kulit Menjadi Ladang Pariwisata di Jawa Tengah)

“Saat melihat dan membeli, mereka bertanya apa materialnya. Lalu, setelah diceritakan dari kain tradisional Indonesia. Aku menjelaskan apa itu batik, apa itu tenun, apa itu songket. Mereka sangat mengapresiasi budaya Indonesia,” urainya.

Kemudian, Ella menceritakan mengenai pelanggannya yang berasal dari Indonesia dan masuk ke salah satu butik internasional. Lalu, salah karyawan di toko tersebut menanyakan, tas yang dikenakannya itu dari label apa?

Menurut Ella, mereka memuji tas koleksi PribuMI tersebut karena corak, material, dan gaya rancangnya sangat bagus. (Baca pula : Kreasi Anyaman Rotan yang Hidupi Palangkaraya)

“Senang sekali rasanya bisa memperkenalkan budaya Indonesia, untuk bangsa sendiri dan masyarakat asing di negara yang berbeda,” pungkasnya.