Seorang perempuan yang dikabarkan ‘terbunuh’ pada 1984 ternyata masih hidup. Seperti dilaporkan International Business Times, perempuan bernama Petra Pazsitka itu tinggal di Dusseldorf, Jerman.
Sekitar 31 tahun yang lalu, Pazsitka yang seorang mahasiswi ilmu komputer berusia 24 tahun, tidak muncul di perayaan ulang tahun saudaranya. Tak mau mengambil risiko, keluarga langsung mengontak polisi untuk mencarinya. Saat memasuki masa kuliah, Pazsitka memilih tinggal di asrama mahasiswi di Braunschweig alih-alih bersama keluarganya.
Pencarian dilakukan secara besar-besaran. Detektif setempat bahkan membuat acara televisi bertajuk “Aktenseichen XY”. Tak lama kemudian, seorang pemerkosa dan pembunuh bocah 14 tahun mengaku telah membunuh Pazsitka, menurut NBC News.
Tapi tubuh Pazsitka tidak berhasil ditemukan hingga kasus ini ditutup pada 1989.
Tapi kasus kembali diingat dan muncul ke permukaan pada awal September 2015 ketika seorang perempuan menyebut dirinya “Mrs. Schneider” saat melapor ke kepolisian Dusseldorf karena dirampok. Ketika seorang polisi meminta kartu identitasnya untuk menyelesaikan laporannya, perempuan itu tiba-tiba mengungkapkan bahwa dirinya adalah Pazsitka. Ia menunjukkan kartu identitas yang sudah kedaluwarsa untuk membuktikan bahwa dirinya adalah mahasiswi yang hilang 31 tahun yang lalu itu.
Pazsitka kemudian mengaku kepada polisi bahwa dirinya telah mengatur rencana untuk melarikan diri (dari keluarganya) dan pindah ke sebuah apartemen yang telah ia sewa secara diam-diam. Dengan modal 20 ribu euro (sekitar Rp290 juta) ia merancang sebuah kehidupan yang baru.
“Seperti motif ketika ia menghilang, ia tidak memberikan penjelasan dan ketegasan kenapa ia tetap tidak ingin melakukan kontak dengan masyarakat atau keluarganya,” ujar seorang juru bicara kepolisian Braunschwieg dan Wolfburg.