Sebagai vokalis dari band rock legendaris Queen, Freddie Mercury memiliki suara dengan ‘kualitas air raksa’, seperti nama belakangnya. Terkadang suaranya melonjak ke nada tinggi yang tampaknya mustahil, sebelum anjlok pada kedalaman nada rendah. Suara Freddie Mercury menyuguhkan kekhasan dalam lagu-lagu Queen.
Mercury memukau penonton sebagai vokalis Queen selama lebih dari dua dekade, sebelum kematiannya pada tahun 1991. Sekarang, tim peneliti telah meneliti bakat vokal Freddie Mercury dan mempublikasikan hasilnya di jurnal Logopedics Phoniatrics Vocology.
Dipimpin oleh Christian Herbst, seorang ilmuwan suara di Universitas Vienna, para peneliti menganalisis “Freddie Mercury: The Solo Collection”, serta 23 rekaman Queen yang tersedia secara komersial. Peneliti juga menggunakan kamera video endoskopik untuk mempelajari penyanyi rock yang diminta meniru suara bernyanyi Mercury. Selain itu, para ahli juga menganalisis beberapa seri wawancara yang melibatkan Mercury.
Analisis wanwancara menunjukkan bahwa suara Mercury saat berbicara adalah jenis bariton. Semntara itu, rahasia suara khas nan memukau Mercury terletak pada tingkat modulasi frekuensi fundamental (vibrato) Mercury, yang sedikit berbeda dari penyanyi klasik terlatih lainnya.
“Biasanya, Anda dapat bernyanyi dengan nada lurus, tetapi penyanyi opera mencoba untuk memodulasi frekuensi fundamental,” ujar Herbst.
Ia menuturkan bahwa vibrato membuat nada menjadi lebih hidup. Biasanya, vibrato seorang penyanyi opera memiliki frekuensi sekitar 5 sampai 5,6 Hertz. “Tapi vibrato Freddie Mercury lebih tinggi lagi, mencapai 7 Hz dan juga sangat tak biasa, sehingga menciptakan semacam ‘sidik jari vokal’ yang sangat khas,” tambahnya.
Peneliti juga mengidentifikasi vibrasi subharmonis dalam suara Mercury ketika bernyanyi yang mungkin berpengaruh dalam “geraman” Mercury yang begitu terkenal.
“Sifat-sifat ini, dikombinasikan dengan vibrato cepat dan luar biasa, mungkin telah membantu menciptakan sosok panggung Freddie Mercury yang eksentrik dan flamboyant,” tulis peneliti dalam karya ilmiah mereka.
Namun, penelitian ini tak dapat membuktikan klaim yang menyebutkan bahwa Mercury memiliki rentang suara empat oktaf. Data yang dianalisis tak dapat menyimpulkan bahwa fenomena tersebut terdapat pada suara Freddie Mercury.