Tubuh akan memberikan reaksi berbeda-beda saat kita mengalami perasaan emosional tertentu. Misalnya saja, ketika sedang merasa gugup atau malu, wajah kita akan bersemu merah atau bahkan merah padam.Wajah kemerahan akibat stresor emosional, misalnya cemas, takut, atau malu, merupakan akibat dari respon "melawan atau lawan" saat hormon adrenalin melonjak. "Pelepasan hormon adrenalin akan memicu sirkulasi sehingga meningkatkan aliran darah ke wajah," kata Michael Gnatt, dokter internis.Karena wajah kita dipenuhi oleh pembuluh darah kecil yang letaknya dekat dengan permukaan kulit wajah, maka peningkatan sirkulasi tadi lebih mudah terlihat. Selain itu, wajah yang memerah adalah ungkapan minta maaf non-verbal atas perilaku kita. Agar wajah kita tak terlalu lama seperti "kepiting rebus", ada cara mudah meredakannya. Kompres kulit dengan es atau segelas air es untuk mengecilkan pembuluh darah sehingga merahnya pun berkurang.Bila kompres es tidak memungkinkan, berusahalah tenang dan yakinkan diri bahwa "merah" di wajah Anda tak semerah yang dibayangkan. Kabar baiknya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang mukanya bersemu merah lebih dipercaya banyak orang. Orang yang wajahnya gampang memerah dianggap baik hati dan tulus.