Sebanyak 33 singa yang diselamatkan dari sirkus-sirkus di Peru dan Kolombia, dikembalikan ke habitat asal untuk menjalani sisa hidup mereka di Suaka Margasatwa di Afrika Selatan.
Penerbangan singa terbesar akan dilakukan pada hari Jumat dan diorganisir serta didanai oleh Animal Defenders Internasional (ADI). Organisasi yang berbasis di Los Angeles ini selama bertahun-tahun telah bekerja ssama dengan anggota parlemen di dua negara Amerika Selatan tersebut untuk melarang penggunaan satwa liar di sirkus. Sebab, hewan-hewan tersebut sering diperlakukan tidak layak dan dikurung dalam kondisi mengerikan.
Singa-singa menderita di dalam kurungan. Beberapa kehilnagan cakar. Ada yang kehilangan mata dan banyak yang ditemukan dengan gigi rusak dan membusuk.
Dalam sebuah pernyataan, ADI mengatakan bahwa grup pertama yang terdiri dari sembilan singa akan dikumpulkan di ibukota Bogota dan diangkut menggunakan pesawat kargo McDonnell Douglas, yang kemudian akan menjemput 24 singa lainnya di Lima sebelum mendarat di Johannesburg. Dari situ, para singa akan diantar ke rumah baru mereka di Emoya Big Cat Sanctuary di Provinsi Limpopo. Di sana, mereka akan dapat menikmati kandang alam yang besar.
“Melihat singa-singa ini berjalan ke semak belukar Afrika akan menjadi kepuasan besar,” ujar wakil presiden ADI, Tom Phillips ketika ia menginspeksi kandang yang akan digunakan untuk mengangkut para singa, Selasa (26/4).
Phillips menambahkan bahwa ini mungkin merupakan penyelamatan terbaik yang pernah dilihatnya. Mengambil alih singa-singa dari sirkus di Amerika Selatan dan memindahkan semuanya ke Afrika belum pernah terjadi sebelumnya.
“Ini seperti dongeng,” pungkasnya.