Banyak Kasus Kematian Satwa, Timbulkan Tanya Bagaimana Mengelola Kebun Binatang yang Baik

By , Minggu, 1 Mei 2016 | 08:00 WIB

Rama, seekor harimau Sumatera yang terancam punah, mati baru-baru ini di kebun binatang Indonesia yang terkenal karena tingkat kematian tinggi para satwanya. Setelah dirayakan sebagai kebun binatang tertua dan terbesar di negara ini, Kebun Binatang Surabaya telah mendapatkan reputasi baru sebagai "Kebun Kematian Binatang".

(Baca : Jatah Makan Harimau "Disunat", Uangnya Dipakai untuk Kredit Mobil)

Hampir seratus hewan telah mati dalam waktu kurang dari 12 bulan, menurut laporan dari Mongabay. Masalah yang nyata terjadi pada awal tahun 2010, ketika seorang juru bicara mengatakan sebanyak 25 hewan sekarat setiap bulan. Pada tahun 2012, jerapah mati ditemukan dengan bola 40-pon plastik di perutnya. Lalu ada singa muda yang lehernya terjerat kabel dan mati karena cekikan, dan harimau putih berusia 13 tahun mati setelah cedera lidah yang membuatnya tidak bisa makan. Umumnya, harimau dapat hidup selama 20 tahun di penangkaran.

Juru bicara kebun binatang, Veronika Lanu dilansir dari Agence France Presse mengatakan alasan kematian harimau baru-baru ini adalah akibat gagal jantung. "Kematian karena faktor alam, kami menyediakan perawatan terbaik yang kami bisa," katanya. Dilaporkan AFP, Rama memiliki masalah dengan giginya, menderita batuk yang buruk, dan tampak lesu dalam beberapa minggu sebelum kematiannya.

Tidak jelas apa yang benar-benar menyebabkan kematian harimau tersebut, tetapi kritik berdatangan, mengatakan bahwa Kebun Binatang Surabaya telah merawat dengan pola kekerasan dan menelantarkan satwanya. Masalah spesifik lainnya, seperti kelebihan populasi satwa, kandang yang sempit dan sampah. Sebuah petisi, People for the Ethical Treatment of Animals menyerukan pejabat untuk segera menutup kebun binatang.

Kebun Binatang Surabaya bukan satu-satunya kebun binatang di luar sana yang menghadapi kecaman keras karena penganiayaan hewan, menimbulkan tanya dari para masyarakat, bagaimana membuat kebun binatang yang baik?

(Baca pula : Diterlantarkan Ibunya, Bayi Beruang Kutub Ini Kini Tumbuh Sehat dan Menggemaskan)

Salah satu cara adalah dengan memeriksa organisasi kebun binatang sesuai akreditasi dan standar. Semisal kebun binatang Amerika, telah diakreditasi oleh Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium (AZA). Cara untuk menjadi anggota asosiasi diatur lebih tinggi dari standar. Hal ini dilakukan bagi semua kebun binatang. Mereka mesti memperoleh izin dari Departemen Pertanian Amerika. Walaupun birokrasi di AS tergolong rumit, beberapa kritikus pun masih menganggap aturan AZA terlalu longgar.