Menurut sebuah penelitian dari World Cancer Research Fund (WCRF), orang yang mengonsumsi 50 gram daging olahan per hari memiliki peningkatan risiko kanker pada perut. Penelitian ini menyatakan mereka yang minum lebih dari tiga gelas minuman beralkohol sehari juga mengalami risiko yang sama.
(Baca : Perangi Perubahan Iklim, Denmark Bakal Terapkan Pajak Daging Sapi)
Penelitian ini mendefinisikan daging olahan sebagai daging yang sudah diawetkan dengan cara diasap atau ditambahkan bahan pengawet. Contohnya termasuk daging ham, bacon, pastrami, daging asap, hot dog dan sosis.
Para ahli juga membuktikan bahwa mengonsumsi makanan yang diawetkan seperti sayuran acar dalam kaleng atau ikan kering juga memiliki risiko terkena kanker perut. Menurut Cancer Research UK, pria dua kali lebih mungkin untuk mengidap kanker perut daripada wanita dan lebih mungkin menyerang pada orang usia dewasa.
Dr Rachel Thompson, kepala penelitian di WCRF mengatakan, "Bukti baru ini memberi kita gambaran yang lebih jelas. Meminum alkohol, memakan daging olahan, dan kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko pada kanker perut yang menyerang lambung.”
(Baca pula : Menjadi Vegetarian Kurangi Emisi Global)
Menurut tim penelitian, temuan ini diharapkan akan membantu orang lebih memahami risiko yang ditimbulkan dari mengonsumsi alkohol ataupun daging olahan, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang bijak tentang gaya hidup pilihan mereka.