Para peneliti dari satu studi internasional yang berskala besar telah mengidentifikasi tiga varian genetik yang terkait dengan kesejahteraan subjektif (kebahagiaan), dua varian yang terkait dengan gejala depresi, dan juga sebelas varian terkait dengan neurotisme (ciri kepribadian yang luas ditandai dengan kecenderungan untuk mengalami pengaruh negatif).
(Baca : Hati-hati ! Apa yang Anda Makan Mempengaruhi Gen Anda)
Penelitian ini melibatkan lebih dari 298.000 orang dan dipimpin oleh Prof. Meike Bartels dan Prof. Philipp Koellinger dari Vrije Universiteit di Belanda, dan Dr. Daniel Benjamin dari University of Southern California, Los Angeles. Hasilnya dipublikasikan secara online 18 April 2016 lalu, dalam jurnal Nature Genetics.
"Kebahagiaan dan kesejahteraan adalah topik dengan peningkatan jumlah studi ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu. Para pembuat kebijakan semakin berfokus pada kesejahteraan, menggambar terutama pada bukti-bukti yang menunjukkan kesejahteraan, yang merupakan faktor dalam kesehatan mental dan fisik," kata para ilmuwan.
Menurut tim, varian genetik untuk kebahagiaan terutama dinyatakan dalam sistem saraf pusat, kelenjar adrenal dan sistem pankreas. (Baca pula : Memprogram Kembali Sel-sel dengan Senyawa Koktail)
"Tumpang tindih genetik dengan gejala depresi yang kami temukan juga merupakan terobosan," kata Prof. Bartels.
"Hal ini menunjukkan bahwa penelitian kebahagiaan juga dapat menawarkan wawasan baru ke dalam penyebab salah satu tantangan kesehatan terbesar di zaman kita. Depresi. Temuan ini tersedia untuk penelitian tindak lanjut," kata para peneliti.