Atom Oksigen Ditemukan di Mars

By , Kamis, 12 Mei 2016 | 09:00 WIB

Sejauh ini, yang kita tahu Bumi merupakan satu-satunya planet yang bisa dihuni di Tata Surya. Kita belum menemukan kehidupan di tempat lain. Tetapi Mars, hingga kini masih menjadi kandidat planet layak huni yang cukup bagus.

Planet ini memiliki cairan asin di permukannya. Mars juga punya atmosfer, yang meskipun tipis dan tidak kokoh, cukup melindungi permukaan planet dari radiasi Matahari. Sehingga bisa memungkinkan adanya kehidupan mikroba di lapisan sedimen di permukaannya.

Para peneliti terus menemukan petunjuk-petunjuk yang mengindikasikan bahwa Mars kemungkinan jauh lebih layak huni. Data terbaru dari misi Mars Atmosphere and Volatile Evolution (MAVEN) milik NASA mengungkapkan atmosfer tebal yang dulu dimiliki Mars, tersapu oleh badai Matahari besar.

Saat ini, misi NASA lain yang disebut Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA) telah menemukan jejak atom oksigen masih berada di selaput gas yang mengelilingi planet merah itu.

Atom Oksigen sebenarnya pertama kali terdeteksi di atmosfer Mars 40 tahun lalu oleh misi Viking dan Mariner, hanya saja saat itu belum terekspos. “Atom Oksigen di atmosfer Mars sangat sulit untuk diukur,” ujar salah satu ilmuwan misi SOFIA, Pamela Marcum.

SOFIA, sebuah observatorium terbang yang melekat pada Boeing 747SP, mengamati bagian inframerah dari spektrum elektromagnetik. SOFIA dirancang untuk mengintip ke dalam inti bintang, awan kompleks nebula planet, dan atmosfer planet-planet, baik tetangga Bumi maupun di luar Tata Surya.

SOFIA terbang di ketinggian antara 11,3 dan 13,7 kilometer, memiliki detektor khusus yang sanggup mendeteksi atom Oksigen di mesosfer Mars, memastikan bahwa atom Oksigen yang tertangkap bukanlah sekedar deteksi keliru dari Oksigen yang berasal dari atmosfer Bumi. Data dari SOFIA diterbitkan dalam jurnal Astronomy and Astrophysics.

Meskipun atom Oksigen ini jauh dari cukup untuk mencapai molekul Oksigen yang bisa digunakan untuk bernafas seperti di planet kita, penemuannya tetaplah penting. Atom Oksigen menjadi elemen kunci yang mengontrol beberapa proses atmosfer, termasuk aliran massa dan energi ke dalam dan luar planet.  Selain itu, juga mengontrol seberapa banyak panas yang lepas dari Karbondioksida Mars.

Para peneliti menemukan atom Oksigen setengah dari jumlah yang mereka perkirakan. Belum jelas asal usulnya, tetapi jika mengingat bahwa Okigen merupakan unsur yang paling melimpah ketiga di alam semesta, penemuan itu tidak sepenuhnya mengejutkan.

Temuan ini menunjukkan bahwa atmosfer kuno Mars mungkin mengandung lebih banyak Oksigen dibanding saat ini. Apakah itu dihasilkan dari reaksi kimia di atmosfer, atau berasal dari kehidupan primitif dipermukaan planet, hingga saat ini belum diketahui.