Menpar: Operator Pariwisata Rugi Kalau Tidak Datang ke BBTF!

By , Kamis, 12 Mei 2016 | 20:00 WIB

Perhelatan Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2016 yang akan digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, pada 22-26 Juni mendatang menjadi kesempatan emas bagi pelaku industri pariwisata Indonesia untuk menggaet wisatawan. Pasalnya, dalam acara yang mengusung konsep Business to Business (B2B) ini, penjual dapat mempromosikan dan bertransaksi langsung dengan para pembeli dari seluruh dunia.

Penyelenggaraan BBTF 2016 akan lebih fokus pada tiga produk wisata unggulan di Indonesia, yakni leisure, MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), serta wisata minat khusus. Pemetaan minat khusus meliputi wedding & anniversary, spa & wellness, sport and adventure, healing & medical tourism, event organizer/PEO, tour operators, religious tourism dan halal tourism.

Sejauh ini, jumlah buyer yang mendaftar mencapai 309 buyer dari 42 negara. “Jumlah ini kemungkinan akan bertambah hingga menjadi 320 sampai 330-an,” ujar Ketua Panitia BBTF 2016 I Ketut Ardana dalam konferensi pers di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (10/5).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya menekankan kepada pelaku industri wisata di Indonesia mengenai pentingnya hadir dalam gelaran BBTF 2016. “Mumpung diadakan di Bali, ini jadi kesempatan besar buat seller Indonesia untuk jualan. Rugi kalau tidak datang ke BBTF!” ujarnya.

Arief berpendapat, hingga kini Bali masih menjadi destinasi wisata Indonesia yang paling populer di mata dunia. Hampir 40 persen wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia melalui Bali. Dengan mengikuti BBTF, pelaku industri pariwisata Indonesia tidak perlu pergi jauh-jauh dan mengeluarkan biaya mahal untuk mendulang pembeli dari seluruh dunia. "Ini ibarat menjaring ikan di kolam ikan,” pungkasnya.