Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya menantang Ketua Panitia Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2016 I Ketut Ardana untuk menghadirkan seller dari luar negeri dalam perhelatan BBTF 2017. Hal tersebut disampaikannya pada acara konferensi pers BBTF 2016 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (10/5).
Selama tiga tahun penyelenggaraan BBTF sejak 2014 lalu, seller-seller yang dihadirkan memang berasal dari dalam negeri. Dalam sambutannya, Ketut sudah menyinggung alasan mengapa untuk tahun ini BBTF belum juga menghadirkan seller dari luar negeri. “Kami ingin menguatkan seller-seller yang ada di Indonesia dulu sebelum mengundang seller dari luar,” ungkapnya.
Menanggapi alasan Ketut, Arief mengungkapkan bahwa kita kerap kali khawatir jika ada pesaing yang datang, padahal ada sisi positif yang bisa kita dapatkan dari hal tersebut. Ia menganalogikan dengan restoran di pinggir jalan, jika hanya ada satu restoran, pengunjungnya pasti sedikit. Akan tetapi, semakin banyak restorannya, semakin banyak pula pengunjungnya. Begitu pula dengan BBTF, semakin banyak seller-nya, buyer-nya pun akan semakin banyak.
“Kalau toh kita tidak melakukannya, maka orang lain yang akan melakukannya,” ujar mantan Direktur PT Telkom tersebut.
Kata Arief, bagaimana pun perhitungannya, pasti lebih baik diadakan di Bali daripada di negara lain. Minimal, para seller dan buyer dari luar negeri melakukan perjalanan ke Indonesia. “Pesan saya kepada Pak Ketut, Tahun depan jadikan BBTF sebagai travel mart Internasional,” ucap Arief yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan dari peserta konferensi pers.
Jika masih khawatir seller-seller di Indonesia akan kalah saing, Arief menyarankan penyelenggara untuk memberlakukan pembatasan-pembatasan terhadap seller dari luar negeri, misalnya dari segi jumlah dan kriteria. “Tapi jika masih juga ragu-ragu, ingat kata-kata saya: orang lain yang akan melakukannya,” pungkas Arief.