50 Tahun Mendatang, Hawaii akan Hancur oleh Tsunami

By , Selasa, 17 Mei 2016 | 12:00 WIB

Di sisi selatan dari pulau Hawaii Kauai terletak Makauwahi, sebuah gua besar yang telah amblas. Para ilmuwan menemukan bukti bahwa tsunami besar yang melanda Hawaii sekitar 500 tahun yang lalu lah penyebab amblasnya gua tersebut.

(Baca : Hawaii Ciptakan Perawatan untuk Tumbuhkan Cepat Terumbu Karang)

Sebuah studi terbaru memperkirakan hal itu akan terjadi lagi dalam 50 tahun mendatang. Penelitian, yang diterbitkan dalam Journal of Geophysical Research, melibatkan tim peneliti dari Universitas Hawaii di Manoa.

Dipicu oleh gempa berkekuatan 9,0 skala Richter di lepas pantai Kepulauan Aleutian di Alaska, tsunami kemungkinan membawa gelombang hingga 30 kaki. Ketinggian yang cukup menghancurkan populasi, infrastruktur dan perekonomian pesisir Hawaii saat ini.

(Baca pula : Pengadilan Hawai Menghentikan Pembangunan Teleskop 30 Meter di Mauna Kea)

Temuan menunjukkan kemungkinan 6 % - 12 % gempa besar akan mengguncang Aleutian dan menyebabkan tsunami di Hawaii pada 50 tahun ke depan. Jika peristiwa itu benar terjadi, itu bisa menyebabkan kerusakan yang ditaksir hingga $ 40 miliar, dan mempengaruhi 400.000 warga dan wisatawan.

Penulis utama penelitian, Rhett Butler, seorang ahli geofisika di Sekolah Kelautan, Ilmu Bumi dan Teknologi UH, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia dan timnya merancang model tersebut, justru karena Hawaii memiliki catatan terjadinya mega tsunami dalam sejarah.

Para peneliti memvalidasi model mereka dengan menggunakan data dari lima tsunami terbesar yang pernah terjadi, seperti pada tahun 1900an di Kamchatka, 1952; Chile, 1960; Alaska, 1964; dan tahun 2000an terjadi Sumatera-Andaman, 2004; dan Tohoku, 2011. Tak lupan memasukkan bukti yang ditemukan dalam sampel geologi, termasuk beberapa sinkhole (lubang besar yang terjadi karena pengikisan air yang terjadi ke dalam tanah sehingga terjadi tanah longsor ke dalam) dari Makauwahi.

(Baca pula : Cagar Alam Paus di Hawaii Tak akan Diperluas)

Tim berharap, temuan ini akan membantu pejabat Hawaii memprioritaskan potensi ancaman tsunami dengan risiko lainnya. Hal ini juga ikut dipertimbangkan dalam memperkirakan ancaman gempa kecil-besarnya di Pasifik.