Formula untuk Turunkan Berat Badan Menggunakan Botox Akhirnya Ditemukan

By , Selasa, 21 Juni 2016 | 10:00 WIB

Penelitian tentang pengaruh botox terhadap penurunan berat badan terus dilakukan. Awalnya para peneliti melakukan penelitian dengan memberikan suntikan Botox tunggal pada pasien dan melihat hasilnya setelah beberapa bulan. 

Tetapi penelitian tersebut belum berhasil. Kemudian Duan Chen, seorang profesor di Universitas Norwegia Sains dan Teknologi, juga melakukan penelitian tersebut. Penelitian baru ini didanai oleh Komisi Eropa dan Komisi Penghubung antara Otoritas Kesehatan Daerah Norwegia Pusat dan Universitas Sains dan Teknologi Norwegia .

Metode yang digunakan Duan Chen berbeda dengan penelitian pendahulunya. Jika peneliti sebelumnya hanya menggunakan suntik Botox tunggal, maka Chen melakukan suntikan lebih dari satu tahun dan berulang. Pengujian dilakukan pada 20 pasien obesitas yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) mulai dari 35 sampai 44. Botox disuntikkan ke dalam perut, kemudian peneliti menggunakan alat medis yang disebut endoskopi untuk melihat ke dalam perut.

Pasien menerima suntikan pada awal penelitian, dan kemudian sekali setiap enam bulan. Setelah satu tahun (dua suntikan), 70 persen pasien telah kehilangan berat badan rata-rata 17 persen dari berat badan awal. Setelah 18 bulan (tiga suntikan), 75 persen pasien telah kehilangan berat badan dengan 28 persen berat badan berlebih mereka. 

Sebelumnya, peneliti berteori bahwa botox dapat dapat membantu menurunkan berat badan karena mampu melemaskan otot-otot dan membuat proses pengosongan perut menjadi lebih lambat. Tetapi alih-alih menguji teori tersebut, Chen justru menguji teori yang berbeda. Teorinya, Botox digunakan untuk memblokir saraf vagus yang menghubungkan otak dan perut untuk mengontrol rasa lapar dan kenyang.

Awalnya teori diujicobakan pada tikus dengan menargetkan saraf vagus. Hasilnya tikus makan lebih sedikit serta kehilangan berat badan. Ujicoba pada tikus berhasil. Hal inilah yang mendorong peneliti menargetkan saraf vagus dengan Botox pada orang.

"Itu benar-benar teknik baru (menggunakan Botox) untuk memblokir umpan balik antara perut dan otak," kata Chen pada Live Science.

Metode penurunan berat badan menggunakan metode ini relatif aman. Pasien tidak mengalami efek samping yang serius selama penelitian. Namun tetap saja, dalam kasus yang jarang, menurut Allergan— pembuat Botox, Botox dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk kelemahan otot, penglihatan ganda dan kesulitan bernapas. Obat dapat menyebar dari situs injeksi dan mempengaruhi area lain dari tubuh. Tetapi ini hanya terjadi ketika Botox tidak digunakan seperti yang direkomendasikan.

Chen juga mengungkapkan bahwa penelitiannya ini termasuk penelitian kecil. Karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil dalam kelompok yang lebih besar.