Sebagai wanita yang hidup di bumi, apakah Anda sering mengomel saat datang bulan? Menstruasi memang merepotkan, tetapi bayangkan astronot perempuan di International Space Station (ISS).
Kenyataannya menunjukkan bahwa wanita, menstruasi, dan luar angkasa adalah kombinasi yang buruk. (Baca : 50 Persen Kelas Terbaru NASA Terdiri dari Perempuan)
Selain karena keterbatasan air, kondisi tanpa gravitasi di luar angkasa sangat menyulitkan wanita ketika mengganti pembalut. Kemudian, sistem daur ulang air ISS hanya didesain untuk digunakan dengan urine, tanpa memperhitungkan kemungkinan bila tercampur darah menstruasi.
Lalu, apa solusi yang dipilih oleh astronot perempuan? Jurnal npj Microgravity mengatakan, biasanya mereka memilih untuk menghentikan siklus menstruasi.
Untuk waktu singkat, mereka dapat menggunakan pil. Namun, karena pil harus dikonsumsi setidaknya satu per hari, misi yang membutuhkan waktu lama memaksa wanita untuk memilih kontrasepsi yang semi-permanen, seperti Intrauterine Device (IUD).
Bayangkan, untuk tiga tahun berarti diperlukan 1.100 pil dan seperti yang ditunjukkan oleh film The Martian, setiap gram berpengaruh terhadap penerbangan luar angkasa.
Sayangnya, hingga saat ini penggunaan kontrasepsi di luar angkasa belum dipelajari secara mendalam. (Baca pula : Kisah Mantan Astronot yang Mencintai Ilmu Pengetahuan)
Dr Varsha Jain yang menulis ulasan mengenai jurnal npj Microgravitymengatakan, “Dengan semakin banyaknya wanita yang ke luar angkasa, kita harus memastikan bahwa mereka mendapat informasi yang paling aktual.”