Penyakit yang Mungkin Tidak Diketahui Dokter Anda

By , Rabu, 29 Juni 2016 | 11:00 WIB

Sehebat apapun dokter anda, mungkin dia tidak begitu mengetahui tentang Culture-Bound Syndromes. Culture-Bound Syndromes adalah jenis penyakit dengan gejala penyimpangan perilaku yang hanya terjadi di wilayah tertentu. Mulai dari penyakit yang termasuk kejiwaan, genetik, lingkungan, neurologis, atau bahkan asal-usul budaya, para ilmuwan belum bisa secara eksplisit menentukan kategori Culture-Bound Syndromes.

Apa saja yang termasuk Culture-Bound Syndromes?

Jumping Frenchmen

Jumping Frenchmen berasal dari Maine, yaitu gangguan langka yang ditandai dengan reaksi kejut ekstrim, mirip dengan Latah. Pertama kali diidentifikasi pada abad ke-19 di Maine dan Quebec di antara populasi penebang keturunan Prancis-Kanada yang terisolasi.

Latah

Latah umumnya disajikan di Asia Tenggara dan telah didokumentasikan oleh pengamat Eropa selama lebih dari satu abad. Penyakit ini dapat muncul ketika shock atau ketakutan yang akut. Hal inilah yang menghasilkan gerakan meniru, kata-kata, tindakan, mematuhi perintah, atau situasi di mana pasien tidak dapat mengontrol emosinya.

Gururumba

Gururumba umum berada di New Guinea. Pasien Gurumba, terutama pria yang sudah menikah akan melakukan pelanggaran hukum dengan cara memasuki rumah dan mengambil barang yang tidak begitu penting. Tetapi menurut penderita, barang yang diambilnya merupakan barang berharga. Setelah beberapa waktu, penderita tersebut akan mengembalikan barang tanpa mengetahui apa yang terjadi sebelumnya.

Amok

Amok telah terlihat di berbagai wilayah Asia Tenggara dan Skandinavia. Penderita biasanya menjadi pelaku kekerasan, bahkan menjadi pembunuh yang agresif. Biasanya, penderita tidak bermaksud bahkan tidak mengingat tidakannya. Tetapi tindakan menghina terhadap pasien Amok dapat memicu timbulnya tindakan ganas.

Itulah beberapa penyakit Culture-Bound Syndromes yang mungkin tidak diketahui dokter anda. Sebenarnya dokter, ahli antropologi medis, dan ilmuwan lain telah mempelajari penyakit ini, tetapi hanya sampai kesimpulan bahwa Culture-Bound Syndromes adalah penyakit regional. Karenanya, banyak dokter diseluruh dunia melewatkannya.