Lubang Hitam Supermasif, Biang Kerok Kegagalan Pembentukan Bintang di Galaksi

By , Rabu, 29 Juni 2016 | 12:00 WIB

Para astronom telah menemukan galaksi jenis baru yang dijuluki Geiser merah. Anehnya, galaksi ini tidak dapat membentuk bintang baru. 

"Bintang memang terbentuk dari gas, tetapi pada beberapa galaksi, tidak ada bintang yang terbentuk meskipun gas melimpah, ” kata penulis utama Dr Edmond Cheung, dari University of Tokyo.

(Baca juga: Polusi Cahaya, Bumi Tak Bisa Intip Bimasakti)

Misteri ini telah menghantui para ilmuwan selama beberapa dekade. Bagaimana bintang tidak terbentuk ketika gas dan semua material pembentuknya ada?

Namun, berkat Sloan Digital Sky Survey-IV Mapping Nearby Galaxies at Apache Point Observatory (SDSS-IV MaNGA), tim astronom telah menemukan bahwa sebuah lubang hitam supermasif di galaksi-lah yang jadi biang keroknya. Hal ini juga terjadi pada Galaksi Geiser merah.

(Baca juga: "Cincin Einstein" nan Langka di Alam Semesta Ditemukan)

Seperti yang kita tahu, lubang hitam melahap apa saja yang berada di sekelilingnya. Ketika menelan materi, lubang hitam menyemburkan gas kosmik panas keluar. Gas yang terlontar dari lubang hitam tampak mirip ledakan kosmik raksasa (lihat gambar di atas) dan memiliki efek yang sama kuat. Suhu gas panas semakin tinggi di seluruh bagian galaksi hingga galaksi tidak mampu lagi membuat bintang-bintang baru.

Cheung mempelajari galaksi yang dijuluki Akira sebagai contoh dari Geiser merah. Galaksi ini menunjukkan pola yang menarik dan kompleks  panas, menyiratkan adanya angin yang mengalir keluar dari lubang hitam supermasif.

(Baca juga: Teleskop Hubble NASA Temukan Galaksi Elegan)

"Bahan bakar untuk lubang hitam supermasif Akira kemungkinan berasal dari interaksi dengan galaksi lebih kecil yang dijuluki Tetsuo," kata Cheung dan rekan-rekannya.

Adanya SDSS-IV MaNGA juga membantu tim astronot dalam menganalisis data dan merencanakan sejumlah studi tindak lanjut untuk lebih mengungkapkan peran Galaksi Geiser merah pada evolusi galaksi.