Puluhan warga beriringan sembari membawa beras, ayam, babi, telur dan berbagai makanan lainnya melewati jalan setapak menuju Waerebo. Mereka adalah orang Waerebo yang mengadu peruntungan dengan merantau ke berbagai kota yang ada di Pulau Flores seperti Bajawa, Ruteng, Labuanbajo, dan Ende.
Tujuan kepulangan mereka adalah untuk menghadiri upacara Penti. Upacara ini merupakan sebuah gempita perayaan ungkapan rasa syukur warga Waerebo kepada para roh leluhur dan semesta tatkala tahun baru dalam kalender mereka tiba. Warga berkumpul bersama keluarga dan melarutkan suka cita bersama.
Upacara Penti berpusat di Mbaru Gendang, satu dari tujuh rumah tradisional yang ada di Waerebo. Ritus bermula dari tembang yang didendangkan oleh tetua adat dengan diiringi gendang. Setelah itu barulah prosesi dilanjutkan menuju lingko, sumber air, dan kuburan leluhur. Kemudian, mereka kembali lagi ke Mbaru Gendang. Prosesi ini dilakukan untuk mengundang arwah leluhur untuk mengikuti upacara Penti. Saat perayaan, tarian caci juga ditampilkan di halaman rumah Mbaru Gendang.Sore hari, di compang atau altar panembahan, upacara Boa dilakukan oleh tetua adat dengan mempersembahkan ayam untuk menghormati para roh leluhur.
Tatkala malam jatuh, upacara pemberkatan dibarengi dengan mempersembahkan hewan seperti ayam dan babi. Upacara ini dilakukan di masing-masing rumah yang ada di Waerebo. Pada puncaknya, Lantunan tembang adat akan menggema saat malam perayaan Penti.