Temuan Mengejutkan dalam Lemari Pendingin Kuil di Thailand

By , Minggu, 19 Juni 2016 | 08:00 WIB

Penemuan ini memicu kekhawatiran bahwa Kuil Harimau Thailand terlibat dalam perdagangan satwa liar, pihak berwenang telah menemukan setidaknya 40 anak harimau mati disimpan dalam freezer di kuil. (Baca : Banyak Kasus Kematian Satwa, Timbulkan Tanya Bagaimana Mengelola Kebun Binatang yang Baik)

Polisi Thailand dan petugas satwa liar mulai menggeledah kuil Wat Pha Luang Ta Bua di provinsi Kanchanaburi pada Senin (30/5). Operasi ini sebenarnya dilakukan untuk memindahkan 137 harimau yang terancam punah dari kompleks, namun Reuters melaporkan bahwa telah ditemukan 40 bangkai bayi harimau dalam lemari pendingin di area dapur dari kuil Budha. Selain bayi harimau, pihak berwenang juga menemukan tubuh binturong, salah satu spesies yang dilindungi dan sering disebut sebagai "Bearcat."

"Kami menemukan 40 anak harimau hari ini, mereka berusia sekitar satu atau dua hari ketika mereka mati, tetapi kami belum dapat memperkirakan berapa lama mereka telah mati," kata kolonel polisi, Bandith Meungsukhum.

Kuil ini terancam dengan pengaduan pidana baru, meskipun mereka menyangkal tuduhan memperdagangkan hewan di pasar gelap atau setidaknya telah berkomitmen melakukan penyalahgunaan hewan. (Baca juga : Gagal Jantung, Harimau Sumatera Mati di KBS Surabaya)

Sebuah pernyataan baru-baru ini dibagikan pada halaman Facebook Tiger Temple Thailand.

"Bayi harimau terkadang mati karena berbagai alasan, paling sering ketika seorang ibu baru tidak memiliki pengalaman untuk merawat mereka. Di masa lalu, sesuai adat istiadat Budha, anak harimau tersebut dikremasi.

"Pada tahun 2010, mantan dokter hewan dari Tiger Temple mengubah kebijakan ini. Alih-alih dikremasi, anaknya harimau diawetkan dalam stoples atau disimpan beku. Kami telah mendokumentasikan semua kematian dari 2010 dan memiliki bukti foto dari mereka yang masih berada dalam Bait Suci."

Berbeda lagi dengan pihak berwenang, mereka lebih memercayai jika sesuatu yang mengerikan sedang terjadi di kuil tersebut. (Baca pula : Kembalikan Populasi, Kamboja Akan "Impor" Harimau dari India)

Terkait temuan 40 bangkai anak harimau, Adisorn Nuchdamrong, wakil direktur jenderal Departemen Taman Nasional, mengatakan pendapatnya kepada Reuters. "Pasti ada alasan mengapa 40 bangkai bayi itu disimpan di sana. Namun itu di luar jangkauan saya," ungkapnya.

Perlu dicatat bahwa bagian-bagian dari harimau mulai dari kumis mereka, organ, darah, dan daging berguna dalam pengobatan Cina. Beberapa laporan anekdotal dari kelompok-kelompok aktivis satwa menekan otoritas berwenang untuk menyelidiki kuil atas dasar penyalahgunaan hewan dan perdagangan ilegal, pemerintah Thailand yang sekuler sering ragu-ragu ketika berhadapan dengan kelompok agama. Akhirnya, penggeledahan ini mengantarkan hubungan kucing-tikus selama hampir 15 tahun antara pengurus kuil dan otoritas berwenang pada suatu kesimpulan.