Keluarga Marsupial Pemakan Siput yang Telah Punah Berhasil Ditemukan

By , Jumat, 1 Juli 2016 | 13:00 WIB

Fosil yang sebelumnya tidak diketahui sebagai marsupial pemakan siput yang hidup di Australia antara 10 dan 15 juta tahun yang lalu telah ditemukan oleh tim ahli paleontologi yang dipimpin oleh Mike Archer, profesor dari Universitas New South Wales. 

Keluarga baru ini dinobatkan sebagai Malleodectidae (malleodectids). Malleodectids berukuran seperti musang dan berhasil diketahui fosilnya dari Warisan Dunia di Area Riversleigh, Australia.

Makhluk hidup punah yang mempunyai gigi terisolasi ini merupakan marsupial aneh yang telah digali selama bertahun-tahun di Riversleigh, tempat Archer dan rekan-rekannya telah menggali selama beberapa dekade. Sifatnya sangat berbeda dari marsupial malleodectid yang lain. Tetapi hal itu tidak disadarinya  sampai tim peneliti menemukan fosil malleodectid terawat utuh yang berada di gua selama 15 juta tahun

Spesimen ini baru saja diekstraksi dari pembungkus kapur nya. Fosil Malleodectid muda masih memiliki gigi bayi yang masih tertanam didalam rahang. Jika masih hidup, gigi bayi ini sudah siap tanggal dan berganti dengan gigi dewasa.

"Rincian dari anjing, premolar dan gigi molar spesimen ini telah memungkinkan adanya hubungan untuk marsupial Australia lainnya yang akan ditentukan dengan keyakinan yang wajar," jelas Archer.

Menurut tim, malleodectids mungkin berkaitan dengan hidup marsupial karnivora Australia seperti Quoll, Tasmania Devil dan trenggiling berkantung atau numbat, serta thylacine yang baru-baru ini punah atau harimau Tasmania.

Namun, Malleodectids merupakan keturunan marsupial yang telah berbeda sejak setidaknya 23 juta tahun yang lalu. "Menemukan keluarga yang sama sekali berbeda dari marsupial pada umumnya benar-benar luar biasa. Penemuan hewan aneh seperti ini seolah hanya untuk menunjukkan bahwa kita memiliki pengetahuan terbatas tentang evolusi mamalia," kata rekan kerja Dr Robin Beck, dari Universitas Salford.

Hasil penelitian tentang Malleodectid dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.