Bisakah Kita Minum Darah?

By , Minggu, 12 Juni 2016 | 11:00 WIB

Ternyata, menghisap darah bukan hanya fiksi menyenangkan. Pada tahun 2011, seorang pria Texas berumur 19 tahun bernama Lyle Bensley masuk ke apartemen seorang wanita dan menggigit lehernya. Bensley mengaku sebagai vampir berusia ratusan tahun yang membutuhkan darah untuk tetap hidup. Wanita itu kemudian melarikan diri dan menelepon polisi.

Tetapi, amankah meminum darah?

Dalam jumlah yang sangat kecil (misalnya, beberapa sendok teh) dan jika darah bebas dari patogen (seperti penyakit yang ditularkan melalui darah), darah mungkin tidak membahayakan Anda. Di luar itu kondisi itu, kita patut wapada.

Fakta menunjukkan darah yang diminum akan menjadi racun. Ketika darah berada di tempat seharusnya - seperti jantung, pembuluh, dan sebagainya – darah adalah kebutuhan. Tapi ketika dicerna, itu adalah cerita berbeda. Tentu saja semua racun memiliki dosis, dan jika sedikit, racun tidak merugikan Anda. Tetapi semakin banyak yang dicerna, semakin besar bahaya.

Darah mengandung banyak zat besi, karena itu mengkonsumsi darah secara teratur berisiko overdosis zat besi. Kelebihan zat besi dapat menyebabkan kesulitan buang air. Kondisi ini disebut hemokromatosis. Hemokromatosis dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti kerusakan hati, penumpukan cairan di paru-paru, dehidrasi, tekanan darah rendah, dan gangguan saraf.

Meski begitu, manusia yang minum darah tampaknya menjadi lebih umum daripada yang diharapkan. John Edgar Browning dari Georgia Tech, menyatakan dalam sebuah artikel BBC bahwa ribuan orang di seluruh Amerika Serikat minum darah karena berbagai alasan.Beberapa orang mengatakan oksigen dan zat besi pada darah memberi mereka energi. Bahkan tidak ada peminum darah yang diwawancarai oleh Browning memiliki efek sakit dari perilaku mereka.

Tidak seperti manusia, tubuh hewan yang mencerna darah telah beradaptasi melalui mekanisme pencernaan khusus. Menurut Katherine Ramsland dalam bukunya "The Science of Vampires" (Penguin Putnam, 2002), kelelawar vampir membutuhkan asupan besar zat besi yang membantu membuat hemoglobin untuk membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Namun asupan zat besi umumnya lebih tinggi dari apa kebutuhan kelelawar. Penelitian ini menunjukkan bahwa kelelawar memiliki membran mukosa sepanjang saluran usus yang bertindak sebagai penghalang untuk mencegah terlalu banyak zat besi yang masuk ke aliran darah mereka.

Anda, bagaimanapun bukan kelelawar vampir. Karena manusia tidak mempunyai mekanisme pencernaan khusus, minum darah bisa membunuh kita.