Kota Bawah Air yang Hilang Ternyata Formasi Geologi Alami

By , Senin, 20 Juni 2016 | 16:00 WIB

Pipa dan struktur berbentuk donat ditemukan oleh penyelam bawah air dekat pulau Zakynthos, Yunani. Awalnya penemuan itu diyakini sebagai reruntuhan kota kuno, seperti sisa lantai beraspal, halaman dan kolom. Sekarang para peneliti telah menemukan bahwa reruntuhan itu hanyalah  formasi geologi, hasil fenomena alam zaman Pliosen 5 juta tahun yang lalu.

Arkeolog dari Yunani, memeriksa situs tersebut. Mereka tidak menemukan bukti lebih lanjut bahwa itu adalah peradaban kuno. Karena curiga bahwa reruntuhan itu adalah formasi geologi, Kementerian Yunani membawa peneliti dari University of East Anglia dan University of Athens untuk menyelidikinya.

"Situs ini ditemukan oleh perenang snorkel, kemudian dianggap sebagai pelabuhan kota kuno," kata pemimpin penulis studi Julian Andrews, seorang profesor di School UEA Ilmu Lingkungan.

Menggunakan teknik mikroskop, X-ray dan analisis kimia, para peneliti mempelajari kandungan mineral dari formasi bawah air. Analisis ini menunjukkan bahwa reruntuhan adalah sisa fosil dari sistem pipa alami yang terletak di dasar laut. Di sini, metana dan hidrokarbon naik dari dasar laut mendekati permukaan.

Sementara di dasar laut, mikroba dalam sedimen menggunakan karbon dalam metana sebagai bahan bakar, sehingga membentuk semen. Struktur yang dihasilkan disebut sebagai konkresi.

Formasi menyerupai kolom melingkar yang terbentuk dari konkresi ini kemungkinan hasil dari pecahnya permukaan dasar laut. Pecahnya permukaan memungkinkan gas, terutama metana, untuk keluar dari dasar laut.

Meskipun situs tersebut bukan kota kuno bawah air, penemuan geologis dekat Zakynthos agak jarang. Fenomena langka ini kebanyakan dapat ditemukan ratusan atau ribuan meter di bawah air.