Astronom menemukan planet ekstrasurya yang mengorbit sistem bintang ganda. Planet yang diberi nama Kepler-1647b itu berjarak 3.700 tahun cahaya dan berusia sekitar 4,4 milyar tahun, sepantaran dengan Bumi kita.
Kedua bintang induknya juga mirip dengan Matahari, hanya saja bintang yang satu sedikit lebih besar, dan yang lainnya sedikit lebih kecil. Planet memiliki massa dan radius yang hampir identik dengan Jupiter, menjadikannya planet sirkumbinari (mengorbit dua bintang) terbesar yang pernah ditemukan.
Penemuan itu diumumkan saat pertemuan American Astronomical Society di San Diego. Dengan menggunakan data Kepler, astronom mencari sedikit penurunan kecerahan, yang merupakan petunjuk bahwa sebuah planet mungkin telah melintasi atau transit di depan sebuah bintang dan memblokir sedikit cahayanya.
“Tetapi menemukan planet sirkumbinari jauh lebih sulit daripada planet di bintang tunggal,” ujar astronom SDSU, William Welsh, salah satu penulis studi. “Jarak waktu transitnya tidak teratur dan bahkan durasi serta kedalamannya pun bervariasi.”
Astronom SDSU lain yang juga merupakan salah satu penulis studi. Jerome Orosz mengatakan bahwa memang sedikit aneh mengapa planet terbesar ini membutuhkan waktu lama untuk dikonfirmasi, karena lebih mudah menemukan planet besar dibanding yang kecil. “Tapi itu dikarenakan periode orbitnya yang sangat lama,” ujarnya.
Kepler-1647b membutuhkan waktu 1.107 hari (lebih dari 3 tahun) untuk mengorbit bintang induknya. Ini merupakan periode terlama yang terkonfirmasi dari transit planet ekstrasurya yang ditemukan sejauh ini. Jarak planet dari bintangnya juga lebih jauh dibandingkan planet sirkumbinari lainnya. Fakta ini melanggar kecenderungan planet sirkumbinari yang biasanya memiliki orbit dekat. Menariknya, orbit itu menempatkan planet di dalam zona layak huni yang memungkinkan adanya air cair di permukaan planet.
Lalu, apakah planet ini bisa dihuni?
Sayangnya, seperti Jupiter, Kepler 1647b merupakan planet gas raksasa, sehingga tak mungkin menjadi rumah bagi kehidupan. Namun jika planet ini memiliki bulan-bulan yang besar, mereka berpotensi menjadi cocok untuk kehidupan.
“Di samping kelayakhunian, penemuan Kepler-1647b penting karena ini merupakan puncak gunung es dari prediksi teoritis tentang populasi planet sirkumbinari besar dengan periode orbit lama,” pungkas Welsh.