Peneliti dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa mengkonsumsi kopi, teh atau minuman lain yang terlalu panas (lebih dari 65 derajat Celcius) dapat menyebabkan kanker esofagus (kerongkongan).
Kesimpulan tersebut didapat setelah 23 ilmuwan dari 10 negara yang bertemu di International Agency for Research on Cancer (IARC) WHO mengulas lebih dari 1.000 penelitian tentang hubungan kopi dengan kanker.
Ini bukan berarti kopi atau teh akan bersifat karsinogen ketika dipanaskan dengan suhu tinggi. "Ada bukti fisik bahwa minuman yang sangat panas dapat menyebabkan cedera sel dalam kerongkongan dan dengan demikian berkontribusi terhadap pembentukan kanker," ujar Mariana Stern, salah satu ilmuwan University of Southern California yang terlibat dalam penelitian.
(Baca juga Mengapa Minum Kopi Bikin BAB Lancar?)
Dengan demikian, para pecinta dan penikmat kopi atau teh dari seluruh dunia bisa tetap menikmati minuman favorit mereka setiap hari tanpa khawatir terkena kanker, dengan catatan, suhu minuman tak boleh lebih dari 65 derajat Celcius.
Kopi tidak menyebabkan kanker
Pada awal penelitian, beberapa studi mengisyaratkan bahwa kopi dapat meningkatkan risiko kanker. Namun, bukti-bukti terbaru menyanggah hasil penelitian terdahulu.
Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata penyebab yang sebenarnya kemungkinan besar ialah rokok, yang terkait erat dengan perilaku minum kopi.
(Baca juga: Berapa Jumlah Kafein yang Dianggap Terlalu Banyak untuk Tubuh?)
Penelitian lebih lanjut juga mengungkapkan bahwa mengkonsumsi secangkir kopi sehari dapat mengurangi risiko kanker hati sebesar 15 persen.
“Bagi banyak jenis kanker, kami menemukan bukti yang jelas bahwa kopi tidak karsinogenik. Faktanya, kami menemukan bahwa kopi justru membantu melindungi tubuh dari beberapa kanker, seperti kanker hati dan kanker endometrium rahim,” pungkas Stern.