Dalam bahasa Inggris, istilah “bird brain” atau otak burung sama artinya dengan ungkapan bahasa Indonesia “otak udang”, yang biasanya dipakai untuk menggambarkan orang yang dianggap sangat bodoh.
Tapi istilah “otak burung” mungkin kini tidak lagi dianggap sebagai penghinaan.
Studi baru yang diterbitkan dalam majalah Proceedings of the National Academy of Sciences mengatakan, otak burung berisi lebih banyak neuron dibanding hewan lainnya. Karena itu burung punya kemampuan kognitif yang sama dengan hewan-hewan primata.
“Sejak lama, mempunyai apa yang disebut sebagai ‘otak burung’ dianggap sebagai penghinaan besar, tapi kini istilah itu agaknya bisa dipakai sebagai pujian," kata pakar senior Suzana Herculano-Houzel dari Universitas Vanderbilt.
Burung kakatua dan burung gagak punya kemampuan kognitif yang sama dengan hewan-hewan primata, katanya.
Burung-burung itu bisa membuat perkakas dan menggunakannya untuk mendapatkan makanan dan menyelesaikan berbagai persoalan lainnya. Burung-burung itu juga bisa mengenali diri mereka sendiri lewat cermin dan bahkan bisa membuat rencana untuk memenuhi kebutuhan mereka di masa depan.
Semua kemampuan ini tadinya diperkirakan hanya dimiliki hewan primata, kata studi itu lagi. Jadi, tampaknya, yang penting bukanlah ukuran besarnya otak tapi isi dan kemampuannya.