Pluto Miliki Lautan Bawah Permukaan Tersembunyi

By , Jumat, 24 Juni 2016 | 17:00 WIB

Ketika New Horizons, robot pesawat ruang angkasa NASA terbang ke dekat n Pluto pada bulan Juli 2015. Ia mengungkapkan petunjuk bahwa planet kerdil misterius itu mungkin memiliki (atau memiliki pada satu waktu) lautan cair di bawah permukaannya yang beku. Berdasarkan studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters, lautan bawah permukaan tersebut kemungkinan masih ada hingga sekarang.

Penelitian, yang menggunakan model evolusi termal untuk Pluto ini menemukan bahwa jika laut planet kerdil kini telah membeku jutaan atau miliaran tahun yang lalu, inilah yang mungkin menyebabkan seluruh planet menyusut.

Hanya saja, tidak ada tanda-tanda kontraksi global yang dapat ditemukan di permukaan Pluto. Sebaliknya, New Horizons menunjukkan tanda-tanda bahwa Pluto telah berkembang. (Baca : Gambaran Air Es Pluto Meluas)

"Berkat data yang luar biasa dari New Horizons, kami mampu mengamati fitur tektonik di permukaan Pluto, memperbarui model evolusi thermal kami dengan data baru, dan menyimpulkan bahwa Pluto kemungkinan besar memiliki lautan di bawah permukaannya," kata pemimpin penulis, Noah Hammond dari Brown Universitas.

New Horizons mengambil gambar dalam pertemuan terdekatnya dengan Pluto. Gambar itu menunjukkan bahwa planet kerdil tersebut tampak seperti bola salju yang sederhana di ruang angkasa. Ia memiliki permukaan yang terbuat dari berbagai jenis eksotis es yakni air, nitrogen, dan metana.

Pluto memiliki pegunungan dengan tinggu ratusan kaki dan dataran berbentuk hati yang luas. Ia juga memiliki fitur tektonik raksasa. Fitur-fitur tektonik ini lah yang membuat peneliti berpikir bahwa lautan bawah permukaan adalah kemungkinan yang nyata untuk Pluto.

"Gambar dari New Horizons menunjukkan bahwa ada fitur tektonik ekstensional, yang menunjukkan bahwa Pluto mengalami periode ekspansi global," kata Hammond.

(Baca pula : Kawah Amonia Ditemukan di Charon, Satelit Terbesar Pluto)

"Satu lautan di bawah permukaan yang perlahan membeku akan menyebabkan semacam ini ekspansi," pungkas Hammond.