Coba tatap langit malam pada 1 Juli 2016 nanti, kita akan melihat kilauan cahaya planet Jupiter dari arah barat. Gas yang begitu besar dari planet raksasa itu akan tampak di langit hingga tengah malam.
Kendaraan ruang angkasa milik NASA, Juno akan mencapai planet tersebut pada 4 Juli nanti. Juno memiliki misi untuk mempelajari atmosfer Jupiter dan interior dalam planet tersebut.
Tak hanya Jupiter yang akan unjuk keindahannya pada Juli nanti, planet Uranus pun akan turut berkilauan di langit malam pada 29 Juni 2016 ini. Posisi Uranus akan berada berdekatan dengan bulan.
Planet Uranus hanya akan terpisah enam derajat dari bulan ketika terlihat di langit. Untuk melihat Uranus bercahaya mungkin sedikit akan lebih sulit ketimbang Jupiter. Dibutuhkan teropong binocular untuk dapat menikmati pemandangan Uranus yang kecil itu.
Uranus memiliki jarak 3 juta kilometer dari bumi. Oleh karena itu, cahaya Uranus membutuhkan 2 jam 48 menit untuk melewati tata surya hingga mencapai pandangan kita.
Pada 1 Juli nanti, bintang paling bercahaya di konstelasi Aquila akan nampak dari timur setelah langit mulai gelap. Bintang bernama Altair merupakan salah satu benda langit yang akan mampu dilihat dengan mata telanjang karena lokasinya yang hanya 16,7 tahun cahaya dari bumi.
Altair sendiri secara astronomi dinilai cukup spesial. Bintang itu melakukan rotasi dengan putaran sekitar 186 mil/detik. Untuk sekali putaran, hanya akan memakan waktu sembilan sampai 10 jam saja. Kontras dengan rotasi matahari yang memakan 25 hari di bumi.
Tak berhenti di situ saja, 2 July nanti akan ada bulan sabit yang berada dekat dengan bintang Aldebaran, mata merah Taurus, si banteng. Bulan hanya akan berjarak lima derajat dari bintang tersebut.
Para observer harus menemukan posisi yang jelas untuk melihat ke arah timur laut langit. Dibutuhkan teropong binocular untuk dapat menemukan Aldebaran.