Ada dugaan bahwa manusia yang hidup pada Zaman Paleolitikum alias Zaman Batu memburu gajah untuk dijadikan sumber makanan yang berharga. Tak hanya dagingnya, manusia-manusia purba itu juga memakan kepalanya, mengambil otaknya, dan lain sebagainya.
(Baca : Ketika Kepala Gajah Jadi Sumber Kalori Manusia Purba)
Ketika bermigrasi, manusia purba membawa serta kepala gajah hasil buruan. Persis seperti manusia modern membawa bekal dengan kotak makan. Namun aktivitas berburu gajah itu sering diragukan. Pasalnya, ukuran gajah ribuan tahun lalu yang mungkin lebih besar dari saat ini akan menyulitkan.
Riset terbaru yang dipublikasikan di jurnal Quaternary International mengungkap bahwa manusia purba bukan hanya berburu, namun mengandalkan kepala gajah sebagai sumber kalori. Aviad Agam dan Ran Barkai dari Arkeolog Universitas Tel Aviv Israel meneliti situs Arkeologi di mana kepala Gajah telah ditemukan.
Mereka memasuki situs manusia purba, seperti situs berumur 1,6 juta hingga 1,3 juta tahun di Republik Djibouti, Afrika, situs berumur 800 ribu tahun dan 500 ribu tahun di Israel, serta 2 situs berusia 150.000 tahun hingga 13 ribu tahun.
(Baca pula : Kertas dari Kotoran Gajah)
Di Gesher Benot Ya'aqov, sebuah situs di Dead Sea Rift Valley, arkeolog menemukan kepiting, ikan, kura-kura serta kerangka 154 gajah, termasuk gigi, gading, tempurung kepala dan dua bagian dalam otak. Kerangka-kerangka itu milik jenis gajah yang sudah punah, Palaeoloxodon antiquus, dikenal sebagai gajah dengan gading lurus.
Kepala gajah purba bisa menjadi sumber pangan yang baik. Tengkorak gajah Afrika modern (Loxodonta africana) bisa punya bobot bisa 180 kg, dengan komposisi belalai 110 kg, telinga 44 kg, lidah 14 kg, dan otak 6,5 kg. “Jumlah itu pasti lebih besar, kalau tidak dua kali lipat, pada gajah purba,” ujar Ran Barkai, peneliti dari Tel Aviv University, seperti dikutip BBC Earth.
Gua Bolomor yang berlokasi di lembah Valldigna, Spanyol menyimpan bukti lain aktivitas manusia purba berburu gajah. Tulang belulang gajah purba ditemukan di area gua yang sulit dijangkau. “Manusia purba menghancurkan tengkorak dan rahang gajah untuk mengeluarkan lemak yang menutupi honeycomb. Lemak juga bisa didapat dari sekitar mata gajah dan organ yang hanya dimiliki oleh gajah bernama kelenjar temporal,” tambah Barkai.
(Baca juga : AS Larang Perdagangan Gading Gajah)
Hampir seluruh bagian kepala gajah dimanfaatkan oleh manusia purba. Ini menunjukkan bahwa nutrisi yang terkandung pada kepala gajah tinggi. Tak heran jika manusia purna rela mengambil risiko berburu dan membawa kepala gajah. Studi ini juga sekaligus menjelaskan bahwa pada zaman itu, manusia purba sudah bekerjasama untuk berburu dan juga memindahkan hasil buruan yang besar ke gua tempat mereka tinggal.