Fakta Menarik Fenomena 'Strawberry Moon'

By , Minggu, 3 Juli 2016 | 10:00 WIB

Apa itu Strawberry Moon? Kita memanggil fenomena alam yang terjadi pada satelit Bumi tersebut akibat hari pertama musim panas bertemu dengan Bulan purnama. Ya, kejadian ini tampak lebih jelas di negara barat seperti Amerika Serikat dan Inggris.

(Baca : Astronot Berhasil Abadikan Fenomena Langka Bulan Stroberi)

Indonesia sendiri kurang dapat mendapatkan sensasi melihat Bulan tersebut akibat cuaca umum dan warna yang ditimbulkan tidak bisa menyala layaknya di Amerika Serikat. Bulan ini dapat terlihat merah atau warna menyala lainnya dan dapat kita lihat puncaknya pada tanggal 20 Juni 2016 kemarin. Ingin tahu hal-hal menarik apa saja yang dapat kita peroleh dari Strawberry Moon atau Bulan Stroberi? Mari kita lihat melalui empat fakta ini.

1. Suku Indian dan Strawberry Moon

Nama bulan tersebut merupakan panggilan daru suku-suku Algonquin yang tersebar di benua Amerika akibat mulainya musim panas selaras dengan panen stroberi. Siapa mereka? Menurut bigorrin.org, Algonquin adalah beberapa suku Indian yang menemparti Quebec bagian selatan dan Ontario bagian timur yang kini berada di wilayah Kanada.

2. Nama lain Strawberry Moon

Bulan tersebut memiliki nama lain seperti Hot Moon, Honey Moon dan Full Rose Moon. Nama-nama tersebut juga mengacu pada warnanya. Selain kemerahan seperti stroberi bulan tersebut juga bisa terlihat seperti warna madu atau kuning sawo.

3. Puluhan tahun untuk melihatnya

Menurut digitaltrends,com, terakhir kita bisa melihat bulan tersebut dalam bentuk penuh pada musim panas di tahun 1967 dan setelah tahun ini kita bisa melihatnya baru sekitar tanggal 21 Juni 2062.

(Baca pula : Mungkinkah Bumi Punya Bulan Kedua yang Mengelilinginya?)

4. Musim panas cinta pada 1967

Terakhir kali bulan tersebut muncul adalah pada tahun 1967 saat musim panas cinta terjadi di Amerika Serikat. Apa itu musim panas cinta? Menurut the60sofficialsite.com, the summer of love atay musim panas cinta adalah revolusi hippie yang merupakan gerakan cinta dan kebebasan yang terjadi di San Fransisco, Amerika Serikat. Kota lain juga terlibat seperti New York hingga negara lain di Eropa.