Polusi Udara Membunuh 6.5 juta Orang Tiap Tahunnya

By , Senin, 4 Juli 2016 | 18:00 WIB

Polusi udara baik dalam maupun luar ruangan memiliki  hubungan dengan kematian lebih awal pada 6.5 juta orang setiap tahun, berdasarkan laporan peringatan dari International Energy Agency (IEA) minggu ini. Hal tersebut menjadi ancaman keempat terbesar bagi kesehatan manusia setelah tekanan darah tinggi, resiko diet, dan merokok.

Dan angkat kematian akibat kualitas udara yang buruk akan ada pada sejumlah decade kedepan, ujar Paris—tim keamanan energi. Internasional perlu mengambil tindakan untuk menyelesaikan krisis ini.

 “Udara bersih sangat penting untuk kesehatan yang baik. Namun meski pengakuan ini tumbuh, masalah polusi udara masih jauh untuk diselesaikan di banyak negara, dan akan berdampak pada kesehatan hingga beberapa dekade ke depan,” tulis laporan tersebut.

IEA memperingatkan kematian prematur akibat polusi udara dari rumah tangga harus turun pada angka 2.9 juta setahun dari 3.5 juta tahun 2040. Polusi udara di luar berhubungan dengan kematian yang mampu naik dari tiga juta hingga 4.5 juta.

Asia terhitung hampir naik hingga 90 persen dalam urusan polusi udara ini, seperti yang tertulis dalam laporan tersebut.

Meski prospek ini terlihat mengerikan, namun IEA menekankan bahwa prediksi ini bukanlah sebuah kesimpulan.

Jutaan nyawa bisa terselamatkan jika dunia berusaha untuk lebih fokus pada energi pembersin dan kontrol emisi, ujar agensi tersebut.

Produksi dan penggunaan energi yang tidak efisien serta tak teregulasi adalah sumber emisi polutan udara yang dibuat oleh manusia, jelas IEA. Delapan puluh lima persen racun datang dari industri, yang mengandung zat kimia, metal, tanah, dan debu, berkaitan dengan kanker paru-paru, stroke, and penyakit jantung, dan efek penyakit lainnya.

Pemerintah dunia membutuhkan peraturan mengenai energi baru dan kualitas udara, seperti akses untuk mengolah minyak secara bersih dan penerapan standar emisi untuk transportasi di jalan, ujar IEA. Pencapaian kualitas udara untuk jangka panjang dan regulasi pemantauan sangat penting.

Agensi mengatakan bahwa usaha untuk mengurangi penyimpanan energi adalah 4.7 juta dollar hingga tahun 2040.

IEA Executive Director Fatih Birol mengatakan bahwa udara bersih merupakan hak manusia yang paling tidak dimiliki oleh populasi dunia. “Kita butuh untuk merevisi pengembangan energi sehingga komunitas tidak perlu mengorbankan pertumbuhan ekonomi demi udara bersih,” jelasnya.