Menyambangi Kubur dan Tengkorak di Gua Londa

By , Selasa, 12 Juli 2016 | 09:00 WIB

Di tebing Londa, ada beberapa erong yang diletakkan di lokasi yang lumayan tinggi. Menurut pemandu, erong itu milik keluarga bangsawan, sehingga harus berada lebih tinggi dari yang lain.

Sebuah lubang batu yang mirip etalase, diletakkan berjajar tau-tau(patung kayu) yang dipahat semirip mungkin dengan orang yang meninggal. Satu patung mewakili satu orang, dan didandani sesuai dengan strata sosialnya sewaktu masih hidup.

Beberapa tau-tau bernilai tinggi karena sudah berusia ratusan tahun. Bawalah senter kepala untuk masuk ke gua.

Tak berbau

Sediakan sedikit nyali, karena begitu memasuki gua yang gelap dan lembab itu, tengkorak dan tulang belulang berserakan di mana-mana.

Beberapa tengkorak dan tulang belulang sudah diatur di celah-celah goa. Tengkorak dan tulang belulang itu jatuh saat erong rusak karena dimakan usia.

Untuk memindahkan tengkorak dan tulang belulang juga tidak sembarang. harus ada upacaranya dan seizin keluarga yang meninggal.

Untuk meletakkan kembali tengkorak dan tulang belulang ke dalamerong, harus dilaksanakan upacara adat yang biayanya sangat besar, layaknya pesta pemakaman yang harus menyembelih puluhan bahkan ratusan kerbau.

Oleh karena itu banyak tengkorak yang dibiarkan tergelatak di dasar gua. Gua makam alam Londa memiliki kedalaman hingga 1.000 meter.

Menelusuri gua makam ini, Anda perlu berhati-hati. Di beberapa bagian, ketinggian gua hanya sekitar 1 meter, sehingga perlu berjalan membungkuk. Kondisi gua juga menambah aura mistis.

Namun perjalanan menelusuri gua makam Londa tentulah merupakan sebuah pengalaman yang tak akan didapatkan di tempat lain.

Satu lagi, jangan khawatir dengan bau, tak ada bau mayat di gua alam Londa.