Menyambangi Kubur dan Tengkorak di Gua Londa

By , Selasa, 12 Juli 2016 | 09:00 WIB

Jika Anda ke Toraja, sebuah tujuan wisata yang berjarak sekitar 8 jam perjalanan dengan bus dari Makassar, Sulawesi Selatan, pastikan anda tidak melewatkan Londa.

Para pemandu wisata di Toraja bilang, jika anda belum ke Londa maka Anda belum ke Toraja. Ya, di Londa Anda akan berwisata yang tak lazim. Mengunjungi kubur!

Tapi jangan ngeri lebih dulu. Kubur atau makan di Londa tidak seperti makam pada umumnya. Tradisi orang Toraja yang bertahan ratusan tahun, membuat makam di Londa menjadi unik dan layak dikunjungi.

Makam di Londa merupakan gua alam di sebuah tebing batu.

Objek wisata ini berada di Desa Sandan Uai, Kecamatan Sanggalangi. Lokasinya sekitar 7 kilometer arah Selatan Kota Rantepao, yang merupakan pusat pariwisata dan akomodasi bagi wisatawan.

Londa mudah dicapai dengan kendaraan umum baik mobil, motor sewaan, ataupun ojek. Sebuah gapura menjadi sambutan selamat datang di Londa. Bayarlah karcis masuk dan sewalah lampu petromaks.

Jangan lupa petromaks

Anda wajib membawa penerang untuk masuk ke gua alam Londa. Seorang pemandu yang akan membawa petromaks akan menemani perjalanan anda.

Sewa petromaks hanya Rp 30.000 dan Anda bisa memberikan tips sesuka hati kepada pemandunya.

Sejumlah anak tangga harus dituruni sebelum mencapai tebing batu yang lumayan tinggi. Di tebing batu itulah terdapat gua alam yang dipenuhi labirin dengan stalagtit dan stalagmitnya.

Di depan tebing batu terdapat erong (peti mati) yang diletakkan di celah-celah batu. Posisi erong menunjukkan strata sosial dari orang yang dimakamkan sewaktu dia hidup. Semakin tinggi posisi erongsemakin tinggi strata sosialnya.

!break!

Pemandu berlampu minyak mengantar wisatawan berkunjung ke pemakaman di gua masyarakat Toraja di Londa, Rantepao, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/12/2013). (KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)

Beberapa erong nampak digantung di batu. Dahulu kala, erongmemang digantung untuk menghindari binatang buas dan pencurian. Karena di dalam erong ikut disertakan barang-barang berharga milik yang meninggal.

Di tebing Londa, ada beberapa erong yang diletakkan di lokasi yang lumayan tinggi. Menurut pemandu, erong itu milik keluarga bangsawan, sehingga harus berada lebih tinggi dari yang lain.

Sebuah lubang batu yang mirip etalase, diletakkan berjajar tau-tau(patung kayu) yang dipahat semirip mungkin dengan orang yang meninggal. Satu patung mewakili satu orang, dan didandani sesuai dengan strata sosialnya sewaktu masih hidup.

Beberapa tau-tau bernilai tinggi karena sudah berusia ratusan tahun. Bawalah senter kepala untuk masuk ke gua.

Tak berbau

Sediakan sedikit nyali, karena begitu memasuki gua yang gelap dan lembab itu, tengkorak dan tulang belulang berserakan di mana-mana.

Beberapa tengkorak dan tulang belulang sudah diatur di celah-celah goa. Tengkorak dan tulang belulang itu jatuh saat erong rusak karena dimakan usia.

Untuk memindahkan tengkorak dan tulang belulang juga tidak sembarang. harus ada upacaranya dan seizin keluarga yang meninggal.

Untuk meletakkan kembali tengkorak dan tulang belulang ke dalamerong, harus dilaksanakan upacara adat yang biayanya sangat besar, layaknya pesta pemakaman yang harus menyembelih puluhan bahkan ratusan kerbau.

Oleh karena itu banyak tengkorak yang dibiarkan tergelatak di dasar gua. Gua makam alam Londa memiliki kedalaman hingga 1.000 meter.

Menelusuri gua makam ini, Anda perlu berhati-hati. Di beberapa bagian, ketinggian gua hanya sekitar 1 meter, sehingga perlu berjalan membungkuk. Kondisi gua juga menambah aura mistis.

Namun perjalanan menelusuri gua makam Londa tentulah merupakan sebuah pengalaman yang tak akan didapatkan di tempat lain.

Satu lagi, jangan khawatir dengan bau, tak ada bau mayat di gua alam Londa.

!break!

Cinderamata

Untuk balik ke pintu masuk, pengunjung akan mengitari tangga-tangga dengan arah berbalik dari tangga masuk.

Jalan yang mendaki lumayan menguras tenaga. Tapi jangan khawatir, tersedia beberapa gazebo untuk beristirahat. Dari gazebo itu, tebing batu dan gua alam terlihat secara keseluruhan.

Nampak beberapa erong yang terletak hampir di puncak tebing. Itulaherong milik para bangsawan. Jika sudah cukup beristirahat, mampirlah di kios-kios yang menjual berbagai souvenir.

Cukup banyak dan beragam cendera mata yang disediakan. Mulai dari miniatur tau-tau, ukiran dan pahatan ornamen Toraja, tas, selempang, kalung hingga ke kain tenun Toraja.

Harga yang ditawarkan berbeda antara wisatawan lokal dan wistawan mancanegara. Tentu lebih mahal bagi wisatawan mancanegara.

Di kompleks pintu masuk ini juga tersedia warung makan. Untuk akomodasi penginapan, di Rantepao tersedia cukup banyak penginapan dan hotel.

Ada hotel yang menawarkan tarif Rp 100.000 per malam, dengan fasilitas kamar mandi di dalam, hingga ke hotel dengan tarif lebih mahal dengan fasilitas lebih lengkap.

Toraja adalah sebuah destinasi wisata yang menawarkan keindahan panorama alamnya yang memesona dan tradisi serta budayanya yang tidak kalah menariknya. Pastikan, Toraja menjadi salah satu destinasi yang Anda akan tuju mengisi liburan.