Matador, Tradisi Spanyol Yang Kembali Makan Korban

By , Rabu, 13 Juli 2016 | 08:00 WIB

Matador merupakan salah satu budaya tarung antara manusia dengan banteng di Spanyol dan negara-negara berbahasa Spanyol lainnya. Tak jarang para petarung matador tewas terbunuh oleh tanduk banteng lawan mereka.

Baru-baru ini, seorang pemain matador berusia 29 tahun, Victor Barrio tewas. Kematiannya diakibatkan oleh tusukan tanduk banteng yang menyeruduk dada dan lehernya.

Victor Barrio merupakan salah satu pemain matador profesional. Namun nahas, ia harus tewas di arena tarung banteng di kota Teruel, Spanyol, Sabtu (09/07/2016) sore lalu.

Atas peristiwa tersebut, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy menyatakan dukanya yang mendalam melalui akun Twitter-nya. Kematian pemain matador itu disiarkan langsung di televisi dan membuatnya menjadi pemain yang tewas di arena semenjak tahun 2000 silam.

Pagi hari sebelum tewasnya Barrio, seorang lelaki tewas ditanduk bersama puluhan banteng di pemukiman sempit Alicante, bagian tenggara Spanyol.

Meski telah menjai bagian dari tradisi menjelang musim panas, kegiatan ini mulai dipertimbangkan. Hal tersebut terkait dengan keamanan dan keselamatan. Tak hanya itu, sejumlah kelompok hak asasi hewan juga mengecam aksi adu banteng tersebut.

Menurut surat kabar El Pais, seabad lalu sebanyak 134 orang terbunuh, termasuk 33 orang di antaranya adalah 33 pemain matador. Hal tersebut akibat dari tradisi adu banteng tersebut.

Setiap tahunnya, Spanyol masih terus mengadakan hingga 2,000 festival adu banteng. Namun kini jumlah kegiatan tersebut telah menurun.

Salah satu provinsi di Spanyol Catalonia telah melakukan pelarangan terhadap tradisi tersebut. Sebelumnya, Kepulauan Canary telah melarang kegiatan matador itu.