Dunia game smartphone saat ini sedang dihebohkan oleh sebuah permainan baru bernama Pokemon Go. Banyak orang yang keranjingan bermain game berbasis augmented-reality yang dikembangkan oleh Pokemon Company bekerja sama dengan Nintendo dan Niantic ini.
Permainan ini menggunakan teknologi geolocation untuk menempatkan karakter Pokemon maya di dunia nyata. Dalam game tersebut, para pemain berlomba-lomba bepergian ke lokasi tertentu, memburu dan menangkap beragam monster lucu.
(Baca juga: Apakah Bermain Video Game Timbulkan Efek Positif?)
Pokemon Go untuk saat ini belum diluncurkan di semua negara. Game populer ini baru tersedia di Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat saja. Sejak dirilis pada 6 Juli lalu, game ini sudah diunduh lebih dari 7 juta kali di Amerika Serikat. Sebenarnya, apa yang memicu orang sehingga terobsesi terhadap Pokemon Go?
“Pokemon Go memadukan pengalaman bermain game dengan aktivitas fisik dan sosialisasi yang nyata," ungkap Direktur Media Psychology Research Center di Newport Beach, California, Pamela Rutledge seperti dikutip dari Live Science, Rabu (13/7).
(Baca juga: Banyak Teman, Pengaruhi Otak)
Rutledge menambahkan bahwa fitur-fitur yang ada di Pokemon Go menjadi daya tarik bagi hasrat manusia di dunia nyata, seperti kebutuhan akan interaksi sosial, kebutuhan untuk berkelana dan beraksi di dunia nyata, hasrat untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian.
Pokemon Go juga memiliki beberapa keuntungan psikologi. “Para pemain bergerak ke sana kemari, miliaran studi telah membuktikan bahwa akitivitas fisik dapat meningkatkan suasana hati. Ikatan sosial juga penting untuk kesehatan mental, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa percakapan tentang hal-hal remeh dengan orang asing dapat meningkatkan kesehatan,” ujar Rutledge.
(Baca juga: Berjalan Kaki Mengurangi Depresi)
Meski demikian, bergerak dan berlarian di dunia nyata demi memburu Pokemon dengan mata terpaku pada layar ponsel tentu sangat berbahaya. Jadi, para pemburu Pokemon, tetap perhatikan keamanan dan tangkaplah mereka semua!