Penelitian dengan Kamera Ungkap Kehidupan Satwa Liar di Zona Eksklusif Chernobyl

By , Sabtu, 16 Juli 2016 | 08:00 WIB

Akibat dari insiden Chernobyl di Ukraina pada tahun 1986, lebih dari ratusan ribu orang dievakuasi secara permanen dari zona terlarang itu.

Kemudian hal tersebut berlanjut pada perdebatan ilmu pengetahuan mengenai takdir kehidupan alam liar yang ada di area yang ditinggalkan itu.

Dalam penelitian sebelumnya, yang dipublikasikan pada Oktober 2015, meneliti populasi yang bertahan di area tersebut dengan menghitung jumlah hewan yang ada di sana.

Dr. James Beasley dari University of Georgia dan rekan-rekannya menggunakan metode penelitian kontemporer -- stasiun pengendalian kamera -- untuk mendukung temuan yang telah ada sebelumnya.

"Penelitian sebelumnya memberikan titik terang mengenai status populasi kehidupan alam liar di area terlarang Chernobyl, namun kami masih mencari data-data pendukung lainnya," ujar Dr. Beasly.

"Untuk penelitian ini kamu memasang kamera yang akan bergerak melintasi seluruh area Belarus di Zona Eksklusif Chernobyl dan mengambil bukti berupa gambar karena gambar-gambar ini adalah yang semua orang dapat lihat."

Penelitian ini dilakukan dalam periode lima minggu di 94 lokasi dengan menggunakan 30 kamera. Sebuah pengendali kamera akan dipasang pada pohon dan stuktur yang mirip pohon selama tujuh hari di tiap lokasi. Di setiap lokasinya akan diberi bau-bauan yang akan menarik hewan untuk datang.

"Tim mendokumentasikan setiap spesies lewat kamera dan frekuensi kedatangan mereka, fokusnya pada karnivora karena posisi mereka pada hierarki rantai makanan," ujar salah satu peneliti dalam penelitian sebelumnya, Sarah Webster dari University of Georgia.

Para ilmuwan telah mengobservasi total 14 spesies mamalia.

Mamalia yang sering banyak terlihat adalah serigala abu-abu, rakun, babi jantang Eurasia, dan rubah merah.

Semua spesies ini banyak terlihat dekat dengan stasiun pengendalian kamera atau di area-area yang paling terkontaminasi.

"Kami tidak menemukan bukti yang mendukung ide bahwa penekanan populasi terdapat di area-area yang terkontaminasi tinggi," kata Dr. Beasly.

"Yang kami temukan dari semua hewan-hewan ini kebanyakan ditemukan di area-area yang menyediakan apa yang mereka memang butuhkan -- makanan dan air."

"Ini membuktikan penelitian membutuhkan banyak verifikasi, namun studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui kepadatan satwa liar dan kuantitatif tingkat keberlangsungan hidup mereka."