Bagaimana Firaun Khufu Gunakan Sistem Keamanan Mutakhir pada Makamnya?

By , Selasa, 19 Juli 2016 | 17:00 WIB

Seorang ahli Mesir telah melakukan rekonstruksi ulang digital pada 'mesin primitif' kuno Mesir yang digunakan untuk menghindarkan pencurian artefak pada piramida besar.

Sistem keamanan telah dipelajari sejak awal abad 19, untuk pertama kalinya para peneliti menggunakan model komputer untuk mendemonstrasikan bagaimana sebenarnya sistem tersebut bekerja.

Piramida Giza merupakan makam dari Pharaoh Khufu yang memerintah Mesir antara tahun 2551 SM dan 2528 SM, yang aslinya memerintahakan untuk membangun strukturnya. Di dalamnya, terdapat makam dirinya, sang satu, dan sebuah ruangan bawah tanah.

Diketahui terdapat tiga ruangan dalam Great Pyramid. Ruangan dasar dari batuan keras dan untuk mendukung seluruh bangunan piramida. Di atasnya terdapat dua ruangan yang disebut sebagai ruangan raja dan ratu. Di dinding bagian utara dan selatan ruanga ratu terdapat dua terowongan yang ditutupi pintu batu. Tidak ada yang tahu terowongan itu mengarah kemana, namun sebuah teori mengatakan terowongan itu mengarah pada sebuah ruang rahasia.

Menurut Mark Lehner, arkeolog asal Amerika yang telah melakukan penggalian the Great Pyramid selama tiga dekade ini, Mesir kuno telah mengambil langkah terjauh untuk melindungi makan Firaun dari pencuri.

Salah satu sistem paling mutakhir adalah 'mesin yang sangat primitif' yang menahan banyak batu ke dalam piramid hingga tubuh firaun Khufu akhirnya terbaring.

Pada dasarya, di dalam dinding piramida, balok-balok batu berada di langit-langit dan dipandu lewat ukiran pada dinding. Ketika Khufu telah sampai di dalam makam, balok-balok batu itu jatuh ke bawah, kemudian mengunci terowongan itu.

Sistem sederhana ini mampu menjadi penghalang besar bagi para calon perampok makam, walaupun hal tersebut tidak akan bekerja teralu lama.

Di luar itu, para arkeolog berpikir bahwa dengan memahami sistem pengamanan ini mungkin akan membawa mereka pada ruang rahasia yang ada dalam piramida. Faktanya, sejumlah peneliti, seperti Zahi Hawss - mantan Menteri Benda-benda Antik Mesir - berpikir bahwa makam Khufu sebenarnya masih tersembunyi di dalam, dan semua makam dan terowongan yang sebelumnya pernah ditemukan hanyakan sebuah tipuan.

"Saya sungguh percaya bahwa ruang Cheops (nama lain dari Khufu) belum ditemukan, dan ketiga ruangan itu hanya untuk mengelabui pencuri, dan pencarian makan Khufu masih tersembunyi dalam Great Pyramid," ujar Hawass pada Live Science tahun 2013.

Khufu tak hanya satu-satunya penguasa Mesir yang memiliki terowongan maupun makam rahasia dekat dia dikuburkan. Para peneliti juga mempelajari bukti makam Raja Tut yang menunjukkan adanya gang tersembunyi di belakang dinding dimana makam atau sakrofagusnya ditemukan, dan investigasi masih terus dilakukan.