Semen "Glow in The Dark" Bakal Ubah Dunia Konstruksi Global

By , Senin, 18 Juli 2016 | 17:00 WIB

Beton tak pernah menjadi material yang mampu mempercantik bangunan karena fungsinya hanya menguatkan bangunan saja. Namun, kondisi itu akan segera berubah setelah ilmuwan Meksiko bernama Jose Carlos Rubio Avalos menemukan semen glow in the darkatau yang mampu nyala dengan terang ketika malam hari.

Semen yang merupakan komponen utama pembentuk beton akan mampu mempercantik pemandangan kota malam hari dari Shanghai hingga Seoul. Semen ini terbuat dari material hemat energi yang mampu menyerap sinar matahari dan mulai memancarkan cahaya kala malam tiba.

"Semen ini bisa diaplikasikan dalam penggunaan eksterior maupun interior bangunan," kata Rubio Avalos yang juga menjadi peneliti di Universitas Michoacana de San Nicolas de Hidalgo Meksiko.

Semen merupakan industri jutaan dollar AS dan pada 2014 silam, konsumsi global material ini menembus angka 4,3 miliar ton. (Baca : Ilmuwan Uji Bambu Sebagai Bahan Bangunan)

Kini, penemuan Rubio Avalos diyakini mampu mengubah industri semen yang ada. Rubio Avalos pun mendapat banyak permintaan terkait penemuannya, mulai dari pemerintah, kalangan pengusaha, hingga organisasi non pemerintahan (NGO).

Berbagai permintaan itu bakal digunakan untuk aplikasi pembuatan rumah, jalur sepeda, jalan tol, interior, dan bahkan kolam renang.

Salah satu NGO bernama Doctor Without Borders contohnya ingin mengaplikasikan semen glow in the dark di kamar mandi umum yang sering bermasalah dengan pencahayaan dan juga supaya membuat wanita merasa aman ketika memasuki toilet umum gelap.

Proses pembuatan semen diawali dengan mencampurkan serbuk dengan air dan setelah memadat berbentuk gel, semen tersebut masuk dalam bentuk serpihan kristal.

Serpihan itu merupakan bagian dari semen yang tidak perlu. Rubio Avalos kemudian menemukan cara untuk mengubah struktur mikro semen yang membuat serpihan itu tidak muncul.

Hasilnya, semen tanpa serpihan kristal itu dapat menyerap energi matahari dan memancarkan cahaya ketika malam tiba. (Baca pula : Mau Kualitas Hidup Meningkat? Bangun Infrastruktur Hijau)

Menurut dia, produk pemancar cahaya dari semen itu bisa bertahan selama 100 tahun dan bersinar selama 12 jam pada malam hari.

"Beberapa orang kemudian mengatakan bahwa ini merupakan material yang benar-benar baru," ujar dia.

Warna yang dihasilkan sejauh ini baru sebatas biru laut dan hijau terang, namun Rubio Avalos tengah berusaha membuat semen berwarna merah, putih, dan ungu.